get app
inews
Aa Text
Read Next : Hotel Frawijaya Jadi Lokasi Debat Kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati TTU Hari Ini

Kebun Melon Desa Bitefa, Contoh Inovasi Hortikultura yang Menjanjikan

Selasa, 12 November 2024 | 07:29 WIB
header img
Kebun Melon Desa Bitefa, Contoh Inovasi Hortikultura yang Menjanjikan untuk dicontohi masyarakat setempat. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat Besie

KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Desa Bitefa, yang terletak sekitar 18 kilometer dari ibukota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara NTT menawarkan keindahan alam dan kehangatan penduduk yang ramah. 

Selain pesona alamnya, desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Wilson Naihati ini memiliki satu lagi daya tarik yang cukup unik dan menarik perhatian yakni kebun melon yang kini menjadi kebanggaan warga setempat.

Kebun melon seluas 50x100 meter ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan potensial bagi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai kebun contoh yang dirancang untuk menginspirasi warga dalam mengembangkan usaha hortikultura. 

Didukung oleh Lorens Aja, seorang pelaku pertanian terkenal di Kabupaten Timor Tengah Utara, kebun ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan meski baru beberapa bulan dimulai.

Kepada wartawan, Kades Wilson Naihati menjelaskan bahwa kebun melon ini dirancang untuk menanam dua varietas melon unggulan, yaitu Golden Melon (melon kuning) dan Rok Melon (melon hijau). 

Dalam kebun yang terletak di Benfai ini, mereka mengembangkan sekitar 150 pohon melon yang diperkirakan masing-masing menghasilkan dua buah dengan berat rata-rata 3,5 kg. 

"Kami memperkirakan jika seluruh kebun yang ada, yang nantinya akan berjumlah sekitar 1500 pohon, bisa menghasilkan panen senilai lebih dari Rp60 juta," ujar Wilson dengan optimisme.

Kebun melon ini bukan hanya sekadar usaha pertanian biasa. Selain fokus pada hasil yang berkualitas, kebun ini juga dimaksudkan sebagai sarana edukasi dan inspirasi bagi warga Desa Bitefa yang ingin terjun ke dunia pertanian hortikultura.

 Melalui kebun ini, mereka dapat melihat langsung bagaimana teknik pertanian modern dan pemilihan varietas unggul dapat meningkatkan nilai jual produk hortikultura.

Dengan biaya produksi yang mencapai Rp25 juta, yang mencakup persiapan lahan, pemeliharaan, hingga proses pasca panen, Kades Wilson berharap kebun ini akan menjadi titik awal bagi pengembangan usaha pertanian lainnya di desa ini. 

"Kebun melon ini adalah contoh yang ingin kami tunjukkan kepada warga, bahwa dengan usaha dan pendampingan yang tepat, mereka dapat meraih hasil yang luar biasa," ungkapnya.

Tak hanya melon, Wilson juga menyatakan bahwa lahan yang kosong akan segera ditanami dengan komoditas hortikultura lainnya, seperti tomat. 

"Kami sedang mempersiapkan bedeng untuk menanam tomat. Ini semua bagian dari upaya untuk memaksimalkan potensi pertanian di desa kami," tambahnya.

Saat berbincang, Wilson tak lupa memberikan sebuah buah Golden Melon untuk dicicipi wartawan yang hadir. 

Dengan rasa manis dan segar, melon ini memang memiliki kualitas yang sangat baik dan siap bersaing di pasar.

 Meskipun belum seluruh kebun dipanen, hasil pertama yang mencapai 200 kg melon sudah dijual ke Kota Kupang melalui jaringan pemasaran yang dibantu oleh Lorens Aja.

Kebun melon ini tidak hanya memperkenalkan potensi pertanian, tetapi juga menjadi simbol dari semangat masyarakat Desa Bitefa yang terus berinovasi untuk mengembangkan usaha pertanian mereka. 

Dengan dukungan dari pemerintah desa, pemangku kepentingan, serta pelaku pertanian berpengalaman seperti Lorens Aja, desa ini tengah menapaki jalur yang menjanjikan dalam dunia hortikultura. 

Sebuah langkah kecil yang diharapkan akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Desa Bitefa di masa depan.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut