GenBI Undana Kupang Dorong Digitalisasi dan Pengembangan UMKM Lewat Program GEMUBI

KUPANG,iNewsTTU.id-- Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Nusa Tenggara Timur (NTT) Komisariat Universitas Nusa Cendana (Undana) terus berupaya mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Kupang. Melalui divisi kewirausahaan, GenBI menjalankan program kerja unggulan yang diberi nama GEMUBI (GenBI Membantu UMKM Bangkit).

GEMUBI merupakan inisiatif dari penerima beasiswa Bank Indonesia, yang tergabung dalam komunitas GenBI, dengan tujuan untuk membantu UMKM di Kota Kupang. Program ini memberikan bantuan berupa banner usaha yang memuat identitas UMKM, serta edukasi tentang sistem pembayaran digital berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Baca Juga

Mahasiswa Unwira Kupang Gelar Sosialisasi Komunikasi Persuasif

Menurut Bela Amu, salah satu mahasiswa Universitas Nusa Cendana dan anggota GenBI, program ini menargetkan delapan UMKM lokal di Kota Kupang. Beberapa UMKM yang terlibat antara lain Es Teh Serdadu, Endulzzz, Rumah Makan Putra Kembar, Warung Firdaus, Depot Indah Jaya, Warung Selera Pedas, Pisang Kembung, dan Warung Nasi Kuning Alfarossi.

Para pelaku usaha di Kota Kupang menyambut positif program ini, menganggapnya sangat membantu dalam meningkatkan usaha mereka. Putri Hanifah, pemilik UMKM Endulzzz Drink, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dan komunitas GenBI atas kepedulian mereka terhadap perkembangan UMKM.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia dan GenBI atas dukungan ini. Semoga program seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak UMKM di Kupang yang mendapat bantuan,” ujar Putri Hanifah.

Program GEMUBI ini merupakan bagian dari upaya GenBI Undana, khususnya Divisi Kewirausahaan, dalam mendukung UMKM lokal melalui digitalisasi dan peningkatan kualitas usaha. Dengan memperkenalkan sistem pembayaran digital, program ini diharapkan dapat membantu UMKM di Kota Kupang berkembang dan beradaptasi dengan teknologi modern.

Editor : Sefnat Besie