KUPANG,iNewsTTU.id-- Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Nusa Tenggara Timur bersama ICRAF Indonesia menggelar Konsultasi Publik Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RPDAST) Benain dan Noelmina di Kupang. Kegiatan ini bertujuan untuk menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan terkait prioritas dan sasaran pembangunan di kedua DAS tersebut.
Pemutakhiran RPDAST ini dilakukan sebagai evaluasi atas program RPDAST 2010-2025 yang belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas penyangga DAS. Ketua Forum DAS NTT, Ludji Michael Riwu Kaho, menyatakan bahwa rancangan terbaru RPDAST mencakup tindakan pemanfaatan, pemeliharaan, dan pemulihan DAS dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan serta risiko terkait.
"Konsultasi ini sangat penting mengingat kondisi DAS Benain dan Noelmina yang mengalami degradasi serius. Sebanyak 47% wilayah DAS Benain dan 62% wilayah DAS Noelmina saat ini berada dalam kondisi kritis, yang membutuhkan intervensi segera, seperti reboisasi dan penerapan teknik konservasi tanah dan air," ungkap Ni’matul Khasanah, peneliti ICRAF Indonesia.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan kebijakan yang disusun melalui kegiatan ini mampu memperkuat ketahanan iklim dan menjaga keberlanjutan ekosistem DAS. Program ini juga menjadi bagian dari inisiatif Land4Lives yang didukung oleh Pemerintah Kanada untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim di NTT.
Kolaborasi lintas sektoral dan wilayah sangat diperlukan untuk memastikan pengelolaan DAS yang terpadu dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menyusun program konkret yang akan diterapkan di masa mendatang guna memulihkan fungsi DAS sebagai penyangga kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
Editor : Sefnat Besie