Kupang, iNewsTTU.id – Anggota DPRD NTT dari Partai Hanura, Ben Isodorus, meminta pemerintah untuk segera menangani dua masalah besar yang tengah melanda wilayah Flores, yaitu matinya tanaman pisang dan kasus African Swine Fever (ASF) pada ternak babi.
Kedua masalah ini telah disampaikan Ben Isodorus dalam sidang Paripurna DPRD NTT.
Menurut Ben Isodorus, dua masalah ini sudah lama terjadi namun hingga saat ini belum ditangani dengan serius.
“Masalah matinya tanaman pisang, misalnya, sudah terjadi lebih dari dua tahun. Hampir semua tanaman pisang di Pulau Flores, khususnya di Manggarai, mati dan belum ditangani,” ungkap Ben Isodorus.
Anggota DPRD NTT dari Dapil Manggarai Raya ini meminta pemerintah Provinsi NTT untuk segera melakukan penelitian terkait matinya tanaman pisang. Ia juga meminta kementerian terkait untuk ikut terlibat dan memberikan perhatian terhadap persoalan ini.
“Saya berharap Pemerintah Provinsi dan Kementerian terkait segera lakukan penelitian,” tegas Ben Isodorus.
Menurut Ben Isodorus, kehidupan masyarakat Flores, khususnya di Manggarai, sangat bergantung pada pisang yang telah membantu perekonomian mereka. Selain itu, matinya tanaman pisang juga berdampak pada ternak babi yang turut terkena dampak kasus ASF.
Selama ini, ekspedisi dari Surabaya yang pulang membawa pisang kini kembali kosong, sehingga perputaran ekonomi terganggu. Kematian pisang di Pulau Flores hampir merata, mulai dari Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, dan tersisa di Maumere serta Flores Timur. Tidak menutup kemungkinan, kondisi ini bisa merambah ke dua kabupaten tersebut.
“Pemerintah diharapkan segera lakukan penelitian, mencari cara untuk pemulihan, serta membantu masyarakat melakukan peremajaan dengan mendatangkan bibit baru,” pungkas Isodorus.
Ben Isodorus menekankan pentingnya penanganan cepat dan serius dari pemerintah untuk mengatasi kedua masalah ini demi keberlangsungan hidup dan perekonomian masyarakat Flores.
Editor : Sefnat Besie