Kefamenanu, iNewsTTU.id – Kondisi sepi orderan jasa tukang bangunan belakangan ini memaksa Marten, seorang pria asal Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, untuk mencari alternatif lain guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Akhirnya, Marten memilih untuk beralih profesi menjadi petani sayur organik.
Setiap hari, Marten kini sibuk merawat tanaman sayur di lahan seluas 3 hektare miliknya. Lahan tersebut ia tanami dengan berbagai jenis sayur seperti sawi putih, kangkung, dan cabai merah. Meski awalnya tidak mudah, kini usahanya tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dalam sehari, Marten bisa meraup penghasilan mencapai Rp70.000 atau lebih.
“Saya mulai menanam sayur organik karena pekerjaan sebagai tukang bangunan sudah tidak memberikan pendapatan yang cukup bagi keluarga saya. Meskipun penghasilannya tidak sebesar petani lainnya, tapi saya bersyukur karena bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” kata Marten.
Selain menjual sayur langsung dari kebun, Marten juga membawa hasil panennya ke Pasar Baru Kefamenanu. "Kadang ada pembeli yang datang langsung ke kebun, tapi kalau tidak ada, saya bawa ke pasar untuk dijual," tambahnya.
Editor : Sefnat Besie