SEMARANG, iNewsTTU.id – Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi (SPK), calon gubernur (cagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar sosialisasi dengan mahasiswa dan warga diaspora NTT yang tinggal di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Acara tersebut dilaksanakan pada Minggu malam, 28 Juli 2024, bertempat di ex Seven Bar Liquor, Jl. Puri Anjasmoro D1 No.1a, Semarang.
“Saya mampir di Semarang untuk bertemu saudara-saudara masyarakat NTT yang tinggal di Semarang untuk sosialisasi, saya minta restu akan ikut dalam kontestasi pemilihan Gubernur NTT. Saya menerima masukan dari keluarga yang ada di Semarang dimana banyak harapan NTT ke depan lebih maju dan mandiri, lebih hebat lagi," ujar SPK.
SPK juga mengungkapkan pentingnya mendapatkan masukan dari perantau untuk membangun NTT ke depan.
“Mudah-mudahan kita bisa optimalkan harapan-harapan apa saja yang bisa kita kerjakan bersama dalam membangun NTT,” tambahnya.
Mengenai persiapan Pilkada Provinsi NTT 2024, SPK mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Nasdem dan sedang mencari koalisi dengan PKB.
"Dan saya ditugasi untuk mencari koalisi yang kuat adalah PKB. Setelah bisa memenuhi 20% persyaratan untuk mengajukan pencalonan. Setelah itu, saya bisa fokus menguatkan tim di bawah untuk mempersiapkan segala hal meningkatkan elektabilitas. Semoga angka survei saya bisa naik, serta membangun komunikasi erat dengan semua partai," katanya.
Jika terpilih sebagai Gubernur NTT, SPK menyatakan misinya akan fokus pada tata kelola air. Ia berencana untuk membangun embung dan pompa hidran untuk memastikan ketersediaan air bersih, baik untuk konsumsi, sanitasi, maupun pertanian.
"Tata kelola air itu luas, mulai ketersediaan air bersih untuk akses keluarga, minum, sanitasi, juga ketersediaan air untuk pertanian. Intinya food estate food estate yang ada kita lihat rata-rata itu mengalami kendala di ketersediaan air yang kontinyu. Makanya saya fokus ke sana," paparnya.
Menariknya, meskipun baru mengundurkan diri dari korps TNI, SPK telah mempersiapkan diri untuk mundur secara resmi demi fokus pada pencalonannya.
"Saya sedang proses mundur ini, jadi ketika penetapan KPU nanti saya sudah mundur. Surat pengunduran diri saya sudah berproses dan sudah diterima oleh pimpinan," ungkapnya.
"Jangankan pangkat dan jabatan, jiwa raga saya pun saya kasih untuk NTT, karena saya punya keyakinan, saya akan menghasilkan putra-putra NTT baru yang terbaik, yang akan menjadi bintang-bintang muda yang bermunculan. Lebih dari saya, kita kehilangan satu akan tumbuh seribu," lanjutnya.
Menanggapi pencalonan SPK, Ketua Bappilu NasDem TTU, Fransiskus Solanus Afeanpah, menyatakan dukungannya.
“Ini figur yang layak kita dukung karena jelas memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai, berpengalaman di birokrat dan kerja-kerja sosialnya telah terukur dengan membantu banyak sekali masyarakat NTT, SPK hanya ingin agar pelayanan tersebut menjadi lebih luas dalam konteks kebijakan, maka SPK terpanggil untuk melayani melalui jalur politik,” katanya.
Pria yang dikenal dengan Alan Afeanpah itu juga menambahkan bahwa SPK memiliki strategi khusus untuk mengatasi kemiskinan di NTT. Sesuai perintah partai, Bappilu tidak hanya bertanggung jawab untuk mensosialisasikan calon bupati dan wakil bupati, tetapi juga calon gubernur dan wakil gubernur.
Editor : Sefnat Besie