KUPANG,iNewsTTU.id- Anak adalah anugerah paling mulia dalam kehidupan setiap keluarga, sudah selayaknya kehadiran anak dalam sebuah keluarga, harus disyukuri, jangan sampai disia-siakan. Anak harus dididik dan diajar dengan benar dan penuh kasih sayang bukan dengan diskriminasi dan kekerasan apalagi sampai anak dieskpoiltasi, yang akhirnya anak menjadi korban berbagai bentuk kekerasan, karena kelalaian sebagai orang tua yang telah menyia-nyiakan anugerah termulia dari Tuhan.
Harus disadari bahwa anak tidak pernah, minta untuk dilahirkan, anak juga tidak pernah memilih siapa yang akan menjadi orang tuanya dan dimana ia akan dilahirkan. Kehadiran anak dalam sebuah keluarga itu adalah anugerah terindah dalam keluarga “Amazing Grace”. Oleh sebab itu, STOP KEKERASAN terhadap anak, karena pada saat kita melakukan kekerasan terhadap anak, maka pada saat yang sama pula, ada begitu banyak orang yang memohon meminta anak dari Tuhan.
Kasihilah anak-anak kita karena merekalah buah hati yang kelak akan menaruh mahkota kebanggaan di atas kepala kita, karena kita mampu mengasuh dan mendidik mereka menjadi Generasi Emas Indonesia”.
Demikian ungkapan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ruth Diana Laiskodat yang diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA), France Abednego Tiran, yang hadir sebagai narasumber bersama Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur, diwakili oleh Perwira Unit (Panit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sub Direktorat (Subdit) IV Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTT, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fridinari D. Kameo, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur diwakili oleh Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial Anak di Kupang, Dra. Helena Marianne, dalam obrolan Dialog Kupang Pagi PRO1 RRI Kupang, dengan topik “Suara Anak Membangun Bangsa" yang dipandu oleh Presenter Linda Rairutu, Senin (22/7/2024).
“Setiap anak, termasuk anak disabilitas memiliki impian yang dapat diraih dengan doa, semangat dan dukungan keluarga. Anak sebagai generasi penerus bangsa, perlu didukung dan dilindungi, agar tumbuh sebagai manusia dewasa yang berjiwa Pancasila di bawah naungan Sang Saka Merah Putih," Ujar Frans.
Frans Tiran juga menambahkan hal Ini juga yang menjadi cita-cita dari mewujudkan Generasi Emas Indonesia, spirit untuk menciptakan anak-anak kelak akan tampil sebagai pemimpin masa depan Indonesia. untuk mencapai ini, berarti suara aspirasi anak harus didengar secara optimal oleh semua pihak.
Dalam Dialog Kupang Pagi yang dilaksanakan di Studio Pro I RRI Kupang tersebut, France menambah bahwa berbagai upaya untuk melakukan upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan terhadap anak harus didukung semua pihak, tanpa memandang latar belakang dan status anak.
Editor : Sefnat Besie