MALANG, iNewsTTU.id--Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menyulap limbah kulit jeruk menjadi briket yang bernilai. Inovasi ini didasari pada tingginya produksi jeruk di Kabupaten Malang, namun kulit jeruk sering kali hanya menjadi sampah yang dibuang begitu saja.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), tim mahasiswa UMM, yang dipimpin oleh Berlinda Amalia Diami, melakukan inovasi pengolahan limbah kulit jeruk menjadi briket di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi limbah kulit jeruk dan memberikan alternatif sumber penghasilan bagi masyarakat setempat.
Menurut Berlinda, proses pengolahan limbah kulit jeruk ini memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Limbah kulit jeruk dikumpulkan bersama karang taruna setempat dan dimasukkan ke dalam tong untuk proses pembakaran hingga kulit jeruk berubah warna menjadi cokelat tua. Setelah itu, kulit jeruk dihaluskan menggunakan chopper dan disaring agar memudahkan proses pencampuran menjadi adonan sebelum dicetak dan dijemur di bawah sinar matahari selama 6 hingga 7 hari.
"Setelah melakukan proses yang cukup panjang, jadilah briket yang sempurna," jelas Berlinda.
Briket yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Selain itu, program ini juga memberikan peluang bagi karang taruna setempat untuk menjual briket tersebut di beberapa destinasi wisata sekitar desa. Tim mahasiswa UMM juga telah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mendukung dan memfasilitasi kelanjutan program ini, sehingga masyarakat mendapatkan keterampilan baru dan meningkatkan perekonomian desa.
Editor : Sefnat Besie