Pembukaan rangkaian kegiatan Hari Pengayoman ke-79 ini diawali dengan pelaksanaan doa lintas agama 'Doa Kemenkumham untuk Negeri' oleh lima tokoh agama, yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha, dengan harapan bangsa ini selalu diberikan perlindungan, kedamaian, kesejahteraan, dan kerukunan dalam kebhinnekaan. Harapan lain agar keluarga besar Kemenkumham senantiasa diberikan kelancaran dan kesuksesan dalam pengabdian untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Doa menjadi alat komunikasi langsung antara manusia dan Tuhan. Penguatan nilai spiritual sangat penting bagi Insan Pengayoman untuk terus mempedomani nilai-nilai keagamaan sebagai pegangan untuk selalu bertindak jujur dan benar," tuturnya.
Menkumham menjelaskan, melalui peringatan Hari Pengayoman yang secara rutin kita laksanakan setiap tahunnya dengan berbagai macam bentuk kegiatan bertujuan agar kita menjadikan kita sebagai pribadi yang bersyukur dan berupaya untuk menjadikan Kemenkumham sebagai institusi besar, maju, dan memperoleh berbagai prestasi membanggakan yang tentunya dalam perkenanan Tuhan. Perayaan ini juga sebagai momen introspeksi diri agar menjadi pelajaran dan pijakan dalam menetapkan tujuan di masa depan. Tetapkan resolusi bagi seluruh insan pengayoman untuk terus berperan aktif mewujudkan negara Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
"Perbaiki kekurangan yang masih ada. Juga berbagai prestasi dan legacy yang sudah diletakkan bersama, dijadikan pijakan dan pemacu semangat sebagai abdi negara yang mengabdi untuk negeri dan bukan untuk kepentingan diri sendiri melalui peningkatkan profesionalisme guna mendukung seluruh kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Editor : Sefnat Besie