Tiga Pemuda Ditikam Saat Nobar Euro 2024 di Kupang, Satu Tewas

KUPANG,iNewsTTU.id-- Sebuah insiden tragis terjadi di Kupang pada Minggu dinihari, di mana tiga pemuda menjadi korban penikaman saat sedang menonton bareng (nobar) pertandingan Euro 2024 di sebuah cafe. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang tewas di tempat, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga

Pelaku Penikaman Tiga Pemuda di Kupang Saat Nonton Euro Ditangkap Polisi

Pelaku penikaman, Bonzard Bolever Boling, telah diamankan oleh pihak kepolisian Polresta Kupang Kota. Menurut laporan, Bonzard menikam tiga orang temannya setelah terlibat dalam perkelahian pada acara nobar. 

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan Manurung, menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh konsumsi minuman keras jenis sopi yang menyebabkan pelaku dan korban mabuk. "Peristiwa penikaman ini berawal dari nonton bareng Euro 2024 di salah satu kafe, di mana para pelaku dan korban mengonsumsi minuman keras yang memicu perkelahian. Saat itu, pelaku terdesak dan mengambil sebilah pisau, kemudian menikam para korban," ujarnya.

Baca Juga

Pelaku Penikaman di Depan Toko Verina Serahkan Diri ke Polsek Oebobo

Adapun korban penikaman adalah Ferison Sinlae, Jemsi Sinlae, dan Stefen Alung. Ferison Sinlae dinyatakan tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sementara Jemsi Sinlae dan Stefen Alung mengalami luka-luka dan saat ini tengah mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga

Dipicu Persoalan Sepele, Yohanis Tewas Ditikam, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku

Bonzard Bolever Boling kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia disangkakan melanggar Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

Kejadian ini menambah daftar panjang peristiwa kekerasan yang dipicu oleh konsumsi minuman keras di daerah tersebut. Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari konsumsi minuman keras berlebihan, terutama saat menghadiri acara-acara yang melibatkan banyak orang.

Editor : Sefnat Besie