TEHERAN, iNewsTTU.id - Iran tengah bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Israel sebagai pembalasan atas serangan drone dan rudal yang dilancarkan Teheran ke Israel pada akhir pekan sebelumnya.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dilaporkan telah menarik kembali para penasihat militer utamanya dari lokasi di Suriah. Persiapan ini diungkapkan oleh Wall Street Journal pada Rabu (17/4/2024), yang mengutip pejabat Suriah dan Iran.
Serangan udara besar-besaran Iran ke Israel pada Sabtu malam atau Minggu dini hari lalu dianggap sebagai pembalasan atas kematian tujuh perwira IRGC, termasuk dua jenderal senior, dalam serangan udara Israel di konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
Meskipun militer Israel mengklaim telah berhasil menembak jatuh hampir semua amunisi yang ditembakkan Iran, Teheran menyatakan berhasil menyerang beberapa instalasi militer Israel.
Menurut laporan Wall Street Journal, Iran sedang mempersiapkan Angkatan Udara-nya untuk mencegat serangan potensial dari Israel, sementara Angkatan Laut-nya bersiap melindungi kapal komersial Iran di Laut Merah. IRGC dan kelompok militan Hizbullah Lebanon juga dikabarkan mengurangi kehadiran perwira senior mereka di Suriah.
Analisis militer menyebutkan bahwa fasilitas-fasilitas yang terkait dengan Iran di Suriah kemungkinan besar akan menjadi target serangan udara Israel.
Meskipun Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah mendesak Israel untuk tidak membalas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan membuat keputusan sendiri dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan diri.
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan serangan balasan, dengan mengatakan bahwa setiap tindakan yang merugikan kepentingan Iran akan mendapat respons yang keras dan menyakitkan.
Sementara itu, PBB telah menyatakan keprihatinannya atas eskalasi retorika di Timur Tengah.
Editor : Sefnat Besie