Berbagai pertanyaan diajukan oleh salah satu ibu tentara tersebut, Maayan Sherman, yang menurut surat kabar Israel, adalah seorang dokter hewan.
Menggunakan media sosial untuk menghadapi klaim militer Israel, Sherman mengatakan bahwa putranya diracun sampai mati oleh pasukan militer. Pasukan Israel dilaporkan telah menggunakan gas beracun untuk membunuh para pejuang Palestina di dalam terowongan Gaza untuk menghindari pertempuran di bawah tanah.
“Temuan penyelidikan: Ron memang dibunuh,” tulis Sherman dalam postingan Facebook, yang dikutip oleh Haaretz.
"Anak saya tidak (dibunuh) oleh Hamas...bukan karena peluru nyasar dan tidak dalam baku tembak. Ini adalah pembunuhan yang disengaja. Dibom dengan gas beracun. Oh ya, dan mereka menemukan bahwa beberapa jari Ron juga hancur, tampaknya karena upaya putus asanya untuk melarikan diri dari kuburan racun," papar Sherman.
Haaretz mengutip Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, yang menulis bahwa tanggapannya terhadap ibu tentara Israel itu "mengelak". "Hagari mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan apa yang membunuh ketiga sandera tersebut,” imbuh laporan Haaretz.
"Pada titik ini, kita tidak dapat menyangkal atau mengonfirmasi bahwa mereka dibunuh karena mati lemas, pencekikan, keracunan, dan dampak serangan IDF atau tindakan Hamas.”
“Tanggapan mengelak ini tampaknya dimaksudkan untuk membungkam diskusi dan menciptakan keraguan mengenai klaim keluarga tersebut, tanpa menyangkalnya secara langsung atau bertengkar dengan orang tua yang berduka,” papar laporan Haaretz.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta