GAZA, iNewsTTU.id - Tindakan tentara Israel di Gaza terbilang kocak. Pasukan zionis berusaha membunuh pejuang Hamas dengan melemparkan gas beracun di sebuah terowongan di Jabaliya, Gaza utara.
Pasukan Israel tidak berani masuk ke dalam terowongan, karena jika berperang di terowongan mereka bakal mati.
Biasanya, tentara Israel melepaskan anjing pelacak untuk masuk ke dalam terowongan, setelah dirasakan aman, baru mereka berani masuk. Itupun tidak ke dalam terowongan, hanya beberapa meter dari mulut terowongan.
Nah, ketika pasukan zionis menemukan terowongan di Jabaliyah, Gaza utara, mereka melemparkan gas beracun ke dalam terowongan.
Setelah menunggu beberapa saat, pasukan Israel lalu masuk ke dalam terowongan. Apa yang terjadi? Tentara Israel kaget bukan kepalang, karena yang mereka temukan tewas di dalam terowongan adalah prajurit Ron Sherman, Nick Beiser, dan satu lagi tidak diungkap identitasnya.
Yang ketiga, menurut klaim surat kabar Haaretz, sebenarnya adalah warga sipil, meskipun klaim itu tidak dapat diverifikasi. Namun, dia diyakini tentara Israel juga.
Serangan racun yang menewaskan tentara Israel sendiri ini, terjadi pada 14 Desember, namun baru terungkap setelah ibu dari salah satu tentara—yang merupakan dokter hewan—memprotes penyebab kematian putranya.
"Sekitar sebulan setelah penemuan mayat-mayat tersebut, militer memberikan laporan patologi kepada keluarga mereka dan laporan tentang bagaimana mayat tersebut ditemukan,” tulis Haaretz dalam laporannya.
"Yang menimbulkan pertanyaan sulit dan meresahkan, memerlukan penjelasan dan paparan publik," lanjut laporan itu, yang dilansir Palestine Chronicle, Selasa (23/1/2024).
Berbagai pertanyaan diajukan oleh salah satu ibu tentara tersebut, Maayan Sherman, yang menurut surat kabar Israel, adalah seorang dokter hewan.
Menggunakan media sosial untuk menghadapi klaim militer Israel, Sherman mengatakan bahwa putranya diracun sampai mati oleh pasukan militer. Pasukan Israel dilaporkan telah menggunakan gas beracun untuk membunuh para pejuang Palestina di dalam terowongan Gaza untuk menghindari pertempuran di bawah tanah.
“Temuan penyelidikan: Ron memang dibunuh,” tulis Sherman dalam postingan Facebook, yang dikutip oleh Haaretz.
"Anak saya tidak (dibunuh) oleh Hamas...bukan karena peluru nyasar dan tidak dalam baku tembak. Ini adalah pembunuhan yang disengaja. Dibom dengan gas beracun. Oh ya, dan mereka menemukan bahwa beberapa jari Ron juga hancur, tampaknya karena upaya putus asanya untuk melarikan diri dari kuburan racun," papar Sherman.
Haaretz mengutip Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, yang menulis bahwa tanggapannya terhadap ibu tentara Israel itu "mengelak". "Hagari mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan apa yang membunuh ketiga sandera tersebut,” imbuh laporan Haaretz.
"Pada titik ini, kita tidak dapat menyangkal atau mengonfirmasi bahwa mereka dibunuh karena mati lemas, pencekikan, keracunan, dan dampak serangan IDF atau tindakan Hamas.”
“Tanggapan mengelak ini tampaknya dimaksudkan untuk membungkam diskusi dan menciptakan keraguan mengenai klaim keluarga tersebut, tanpa menyangkalnya secara langsung atau bertengkar dengan orang tua yang berduka,” papar laporan Haaretz.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta