Hal serupa dialami oleh Albertus Teti, pemilik lahan lain di lokasi pembangunan PLBN Napan. Albertus mengaku tidak bisa baca dan tidak bisa tulis, dan Kepala Desa Napan, Wendelinus Kefi, diduga membuat surat rekomendasi dengan memanfaatkan tangan Albertus tanpa persetujuan, untuk menggantikan anaknya dengan warga lain.
"Saya minta Pak Polisi usut tuntas kasus ini. Panggil juga dengan Pa Doni karena dia yang telah membohongi saya. Tega sekali mereka anak muda berpendidikan tinggi buat kami orang tua seperti ini. Semoga mereka mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka," ungkap Albertus.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Napan, Wendelinus Kefi, belum memberikan penjelasan. Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Wendelinus mengirimkan video bahwa ia sedang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Editor : Sefnat Besie