KEFAMENANU, iNewsTTU.id- Ancaman rabies semakin meluas di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Baru sepekan, sudah dua warga dinyatakan meninggal dunia akibat gigitan anjing diduga rabies.
Korban pertama Antonia Olin (62) asal Desa Lemon, Kecamatan Miomafo Barat, sedangkan korban kedua berasal dari Desa Seo, Kecamatan Noemuti.
Namun Pemerintah Daerah (Pemda) dinilai belum menunjukkan respons yang memadai. Warga mulai mengeluhkan minimnya tindakan preventif dan kurangnya langkah konkret yang diambil oleh Pemda untuk menangani penyebaran penyakit yang dapat mengancam nyawa ini.
"Kita baca berita Sudah dua warga TTU meninggal dunia kena gigit anjing, tapi sampai hari ini kita belum liat ada upaya dari pemerintah daerah, semisal bentuk satgas penanganan atau sosialisasi,"keluh Yohanis, warga kelurahan Maubeli, Kamis, 23/11/2023.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada upaya yang signifikan dari Pemda Timor Tengah Utara dalam menanggapi merebaknya rabies.
Warga merasa khawatir karena minimnya langkah-langkah preventif, seperti penyuluhan mengenai bahaya rabies, distribusi vaksin, dan tindakan pemberantasan terhadap anjing liar yang diduga menjadi penyebar penyakit.
Direktur Lakmas NTT juga menyoroti hal ini, Pemda diingatkan untuk segera membentuk tim khusus penanggulangan rabies, memperkuat sistem pemantauan kasus, dan meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.
"Ancaman kesehatan seperti rabies memerlukan respons cepat dan tindakan preventif yang efektif agar tidak menimbulkan dampak yang lebih serius di kemudian hari,"Tegasnya.
Warga berharap Pemda segera memberikan perhatian dan langkah konkret dalam menghadapi kondisi ini demi keselamatan masyarakat.
Editor : Sefnat Besie