Asep juga menyampaikan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pihak Desa Napan dan kepolisian setempat untuk mencari solusi. Mereka berharap agar upah yang seharusnya diterima dapat segera dibayarkan oleh pihak perusahaan.
"Semoga ini bisa membantu kami. Bisa dikatakan kami ini diterlantarkan dan ditipu oleh pihak perusahaan," jelas Asep, menggambarkan kondisi sulit yang dihadapi oleh para pekerja tersebut.
Sementara itu, salah satu pekerja bernama Sopian (60) secara terpisah saat ditemui mengatakan, dirinya menuntut agar pihak perusahaan bertanggung jawab untuk memulangkan bersama 11 orang rekan lainnya ke tempat asal mereka di Jawa Barat.
"Saya bukan mengemis, Saya minta hak Saya. Mandor itu kabur, berarti tanggung jawab perusahaan dong dan Saya mau pulang ke Jawa Barat sampai tujuan serta sampai rumah, itu saja," tegas dia.
Media ini telah berupaya mengkonfirmasi pertelepon dan pesan Whatsapp ke pihak perusahaan namun sampai dengan saat ini belum ada respon terhadap nasib 12 pekerja asal Jawa Barat itu.
Editor : Sefnat Besie