SEMARANG, iNewsTTU.id – Kematian seorang mahasiswi bernama D (21 tahun) di kamar kosnya di Kota Semarang. Namun, penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan karena keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi.
Beberapa kemungkinan penyebab kematian yang disebutkan antara lain overdosis atau bunuh diri.
Polisi menemukan beberapa bukti di kamar kos korban yang dapat mengarah ke kemungkinan tersebut, seperti adanya obat cair dan botol minuman keras. Selain itu, kondisi mulut korban yang mengeluarkan buih saat ditemukan juga menjadi perhatian.
“Pemeriksaan selesai karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi,” kata Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo, Selasa (22/8/2023).
Korban adalah seorang mahasiswi semester akhir fakultas kedokteran dari kampus swasta di Jakarta. Saat kejadian, dia sedang menjalani koas (pendidikan profesi kedokteran) di sebuah rumah sakit di Kota Semarang.
Pagi hari sebelum kematian, korban diketahui diantar pulang oleh taksi online setelah berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Namun, sebelum sempat membayar tagihan taksi yang melebihi Rp500.000, korban masuk ke dalam kamar kosnya dan tidak keluar lagi. Saat ditemukan tewas, kamar dalam keadaan terkunci dari dalam.
Ketidakpastian mengenai penyebab kematian korban menjadi lebih kompleks karena keluarga menolak untuk melakukan autopsi, yang bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang kondisi internal tubuh korban.
“Ada kemungkinan-kemungkinan itu. Tapi penyebab korban meninggal kita belum tahu karena menolak diautopsi (keluarganya),” ujarnya.
Oleh karena itu, penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang mungkin akan diperlukan untuk mencoba mengungkap penyebab sebenarnya dari kematian ini.
Editor : Sefnat Besie