get app
inews
Aa Read Next : Yuk, Kenali Ritual Adat Eka Ho'e di Desa Taekas, Timor Tengah Utara

Candi Borobudur Dikelilingi Ribuan Umat Buddha untuk Ritual Persembahan Keliling

Minggu, 30 Juli 2023 | 11:51 WIB
header img
Candi Borobudur Dikelilingi Ribuan Umat Buddha untuk Ritual Persembahan Keliling. Foto: ist

MAGELANG, iNewsTTU.id--Sejumlah umat Buddha melaksanakan Pradaksina, yaitu berjalan mengelilingi candi, dalam ritual Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023 di pelataran candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 29 Juli 2023. 

Pradaksina, sebagai salah satu aktivitas puja bakti dalam agama Buddha, adalah sikap untuk mempersiapkan batin dengan cara berjalan berkeliling searah jarum jam dari Timur ke Barat sebanyak tiga kali.

Pradaksina dilakukan sebelum melakukan Ritual Apihoma Tantrayana Zhenfozong.

Upacara ini diikuti oleh ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan merupakan ritual persembahan melalui media api sebagai upaya spiritual untuk membersihkan diri.

Umat Buddha yang mengikuti Upacara Apihoma ini mayoritas memakai pakaian serba warna merah. 

Untuk upacara ini dilangsungkan di pelataran Candi Borobudur. Di mana di Pelataran Candi Borobudur dibuat altar utama. Sedangkan umat duduk di dekat dengan altar.

kegiatan ini merupakan tradisi ritual umat Buddha sebagai simbol ketulusan hati dipersembahkan kepada para makhluk suci melalui media api.

Dalam tradisi Tantrayana, semua persembahan itu adalah dengan dibakar itu namanya api homa, istilah bahasa Indonesia adalah puja api. Tradisi ini yang ada hanya di aliran Tantrayana saja.

Persembahan yang diberikan merupakan makanan yang dimakan oleh umat sehari-hari. Namun, yang utama adalah kedelai putih, kuning, hijau merah, dan kedelai coklat. Selain itu, terdapat wijen putih dan hitam.

Persembahan pokok biasanya ada lima kedelai dan wijen. Ada bunga, dupa, lilin, teh, dan gula. Itu persembahan pokok yang ada di aliran Buddha. 

Selain itu, makanan yang dimakan setiap hari boleh dipersembahkan, misalnya gorengan kering-kering itu seperti keripik, daging, seandainya ada minuman arak, anggur itu biasanya kita persembahkan kepada dewa.

Editor : Sefnat Besie

Follow Berita iNews Ttu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut