INGGRIS, iNewsTTU.id - Penobatan Raja Charles III akan digelar pada Sabtu, 6 Mei, akan menjadi momen bersejarah baik bagi Gereja Katolik maupun monarki Inggris, serta seluruh Inggris Raya.
Untuk pertama kalinya sejak reformasi tahun 1534, seorang Prelatus Katolik akan secara resmi berpartisipasi dalam upacara penobatan, bersama dengan para pemimpin Kristen lainnya di seluruh Inggris yang diundang untuk memberikan berkat secara resmi kepada raja yang baru.
Para pemimpin Kristen lainnya yang secara resmi akan memberikan berkat termasuk Uskup Agung York, Uskup Agung Ortodoks Yunani Thyateira dan Inggris Raya, Moderator Gereja-Gereja Bebas, Sekjen Churches Together di Inggris, dan Uskup Agung Canterbury.
The Order of Service, dirilis oleh Gereja Inggris, menjelaskan : “Kemajuan hubungan ekumenis sejak tahun 1953 berarti bahwa untuk pertama kalinya, berkat ini dibagikan oleh para pemimpin Kristen di seluruh negeri.”
Pemberkatan akan dilakukan segera setelah Uskup Agung Canterbury secara resmi memahkotai Raja Charles III, setelah itu lonceng Westminster Abbey akan berdentang selama dua menit dan kemudian pemberkatan resmi akan dimulai.
“Semoga Tuhan mencurahkan kekayaan rahmat-Nya kepada Anda, menjaga Anda dalam ketakutan suci-Nya, mempersiapkan Anda untuk keabadian yang bahagia, dan menerima Anda pada akhirnya ke dalam kemuliaan abadi-Nya,” kata Uskup Agung Katolik Westminster, Kardinal Vincent Nichols pada Rabu, (03/05/2023).
Menjelang penobatan, Kardinal Nichols, mendorong umat Katolik untuk berdoa secara khusus bagi raja baru dengan menggunakan kartu doa yang telah mereka keluarkan.
Pada kartu doa tersebut, Kardinal Nichols mencantumkan pesan pribadi, yang berbunyi:
Penobatan Raja Charles III akan berlangsung di Westminster Abbey. Ini akan menjadi penobatan pertama selama 70 tahun di negara kita; memang, yang pertama sejak mendiang Ratu kita, Yang Mulia Ratu Elizabeth II, memasuki gereja kuno sebagai seorang wanita muda untuk mengemban tanggung jawab monarki yang luar biasa.
Editor : Sefnat Besie