get app
inews
Aa Text
Read Next : Lampu Lalulintas di Pulau Ini Menyala Hijau Setahun Sekali

Simak Kehidupan Suku Bajo Tira-Tira, Manusia Laut Asli seperti di Dunia Avatar

Jum'at, 03 Februari 2023 | 13:15 WIB
header img
Mengintip Kehidupan Suku Bajo Tira-Tira (Foto: Instagram@Indoflashlight)

 

JAKARTA, iNewsTTU.id- Siapa tak kenal Provinsi Sulawesi Tenggara?

Di Provinsi ini, ada salah satu suku yang unik, suku ini adalah Bajo Tira-tira.

Kehidupan Suku Bajo Tira-Tira di Sulawesi Tenggara memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang.

Ya, masyarakat yang tinggal di sana dijuluki sebagai manusia laut layaknya di film avatar.

Anda bisa melihat kehidupan di dunia avatar yang asli di Sulawesi Tenggara. Ya, seperti diketahui, film Avatar 2 The Way of Water belakangan menjadi perbincangan. Salah satunya adalah karena cerita di film ini terinspirasi dari kehidupan suku Bajo Tira-Tira di Buton, Sulawesi Tenggara yang lahir dan hidup di laut.

Dilansir dari kanal YouTube National Geographic, James Cameron mengungkapkan, dirinya pernah bercita-cita menjadi seorang penyelam. Dia ingin menikmati seluruh keindahan bawah laut. Lewat film Avatar ini, dia bisa menuangkan hasrat terpendamnya sebagai seorang yang mencintai keindahan laut.

Masyarakat suku Bajo merupakan perenang andal dan dikenal sebagai manusia 'Gipsy Sea'. Hal itu membuat sang sutradara film Avatar The Way of Water, James Cameron, menjadikan suku tersebut inspirasi di film itu.

"Ada orang Indonesia tinggal di rumah panggung yang dirakit. Kami melihat hal itu, ada juga beberapa desa yang tinggal di pesisir menggunakan arsitektur dari pohon-pohon lokal," ujar James.

Lantas, bagaimana yah kehidupan masyarakat suku Bajo Tira-Tira di Buton yang mirip seperti di dunia Avatar? Berikut rangkuman fakta menariknya, Kamis (2/2/2023).


Asal usul suku Bajo

Usai ramai diperbincangkan karena menjadi inspirasi film Avatar 2, banyak orang yang penasaran dengan suku Bajo. Suku Bajo ini merupakan etnis di Indonesia yang memiliki karakteristik kemaritiman cukup kental.

Asal usul suku Bajo ini dari Kepulauan Sulu Filipina dengan nama Suku Bajau atau Suku Sama. Di Indonesia Suku Bajo ada di beberapa daerah sekitaran pesisir Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Kalimantan Timur. Di Pulau Buton, suku Bajo terbagi di beberapa wilayah, di antaranya Bajo Lawele, Bajo Tira, Bajo Kanawa, Bajo matanawee, Bajo Bahari.

"Film Avatar terinspirasi dari Suku Bajo Tira-tira, Buton, Sulawesi Tenggara. Suku Bajo ini telah lama dikenal sebagai orang laut yang andal karena mereka hidup di atas hamparan perairan. Menyelam, berenang, hingga mengayuh sampan adalah aktivitas harian yang akan kita temukan dengan mudah jika kita berkunjung di tempat tinggal suku Bajo," tulis Instagram@indoflashlight.

Suku Bajo dikenal sebagai 'Sea Gipsy' atau 'Orang Laut'. Sebab kehidupan kesehariannya menyatu dengan laut. Sebagian rumah masyarakat suku Bajo itu terbuat dari kayu rakitan dengan rantai bambu dan beratap seng serta daun kelapa. Rumah tersebut berdiri kokoh di atas air dengan tiang-tiang yang tertancap di laut. Bahkan yang menarik, sejak kecil anak-anak suku Bajo sudah dikenalkan dengan laut. Laut jadi tempat mereka bermain bersama teman-temannya. Saat bayi pun anak-anak suku Bajo sudah dibawa ke laut untuk didoakan agar kelak bisa jadi pelaut yang hebat.

Mata pencaharian suku Bajo

Kehidupannya di laut, masyarakatnya mencari nafkah sebagai nelayan. Masyarakat suku Bajo juga dikenal sebagai pelaut ulung lantaran mereka mampu bertahan di laut dalam waktu yang cukup lama hanya menggunakan perahu kayu. Mereka juga hanya mengandalkan rasi bintang untuk pengganti kompas. Setiap hari mereka mencari hasil laut untuk kembali dijual, seperti ikan, gurita, kerang, dan masih banyak lagi.

Miliki kemampuan menyelam

Suku Bajo dikenal sebagai pelaut yang tangguh dengan kemampuan berenang dan menyelam yang hebat. Mereka dilaporkan bisa tahan sampai 13 menit di kedalaman air 60 meter tanpa alat bantu napas atau oksigen. Dalam penelitian disebutkan limpa masyarakat suku Bajo ternyata lebih besar 50 persen dibanding manusia biasa pada umumnya. Dari studi yang dipublikasikan oleh jurnal Cell menyebut mutasi DNA untuk limpa yang lebih besar memberikan suku Bajo keuntungan genetis. Bisa hidup di kedalaman laut dengan waktu yang terbilang sangat lama.

Masyarakat suku Bajo pakai sunscreen alami

Bedak pupur terbuat dari beras putih dan kunyit yang ditumbuk. Bedak pupur digunakan masyarakat suku Bajo untuk merawat dan melindungi wajah dari terik matahari. Sunscreen tradisional ini dianggap dapat menangkal sinar matahari lebih baik.

Bila berkesempatan datang ke Buton dan mengunjungi suku Bajo, pasti akan melihat banyak masyarakat di sana yang wajahnya putih seperti pakai bedak. Bedak yang mereka pakai itu bukan sekadar bedak biasa lho, itu adalah bedak pupur.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut