KAIRO, iNewsTTU.id - Para arkeolog akhirnya menemukan Bangkai kapal kuno yang disebut Thonis-Heracleion atau kapal "baris" karam di dasar Sungai Nil dekat situs kota kuno, Mesir.
Temuan kapal itu juga sesuai dengan kesaksian Sejarawan Yunani Herodotus juga membenarkan tentang hal itu, khususnya tentang keberadaan kapal-kapal Mesir hampir 25 abad yang lalu.
Apa yang dilihat para arkeolog ketika mereka menyelam ke dalam air persis seperti kapal yang digambarkan Herodotus dengan sempurna dalam bukunya hampir 2.500 tahun yang lalu.
Kapal sepanjang 28 meter ini merupakan salah satu kapal pertama yang digunakan bangsa Mesir untuk berdagang pada zaman dahulu.
Kapal yang digambarkan Herodotus dalam bukunya pastilah jenis kapal yang sama persis, tetapi hanya sedikit lebih kecil.
Dr Damian Robinson, Direktur Pusat Arkeologi Maritim Universitas Oxford, menjelaskan kapal ini dibangun dengan papan yang disatukan untuk membentuk lambung, dengan sambungan tanggam dan duri yang mengikat satu papan ke papan berikutnya.
“Di sini kami memiliki bentuk konstruksi yang benar-benar unik, yang tidak terlihat di tempat lain,” kata Robinson kepada The Guardian yang dikutip SINDOnews dari laman greekreporter, Rabu (2/2/2022).
Arkeolog menyebut Kemungkinan besar, metode konstruksi yang unik inilah yang menjadi alasan mengapa Herodotus begitu takjub saat melihat kapal jenis ini.
Herodotus adalah seorang sejarawan Yunani yang merupakan penulis pertama yang memperlakukan subjek sejarah menggunakan metode penyelidikan sistematis.
Fakta itu membuatnya secara universal dianggap sebagai "Bapak Sejarah." Dia sendiri menuliskan sejarah Perang Yunani-Persia dan peristiwa penting lainnya bukan sebagai kejadian yang miskin fakta atau sekadar hafalan tentang para dewa.
Semua disusun secara sistematis, di mana laporan saksi mata dari mereka yang hadir dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan akal.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Penemuan Bangkai Kapal Mesir Kuno, Benarkan Kesaksian Herodotus 25 Abad Lalu
Editor : Sefnat Besie