get app
inews
Aa Read Next : Koordinator Komunitas Sto. Tomas Jakarta Sumbangkan 100 Paket Sembako di Dusun Banopo

Waduh, Denyut Bumi Semakin Cepat, Ahli Sebut Bumi dalam Keadaan Genting

Sabtu, 26 November 2022 | 11:26 WIB
header img
Ilustrasi planet bumi. FOTO/ IST

JAKARTA, TTU. INEWS.ID--Riset para ahli menemukan tanda-tanda bumi semakin tua, hal itu terbukti melalui suara-suara misterius mulai yang terdengar dalam setiap 26 detik sekali jatung bumi mulai berdetak. 

Detak bunyi Suara itu menurut para ahli bertanda bumi dalam keadaan kritis atau Genting.

Dilansir dari Unilad, umur Bumi saat ini diperkirakan mencapai 4,54 miliar tahun. Tanda-tanda kepunahan massal sudah ada di depan mata karena usia bumi semakin tua. 

Mulai dari punahnya satwa, tumbuhan, hingga mencairnya gunung es dan lainnya. 

Mike Ritzwoller, seismolog di University of Colorado Boulder, baru-baru ini mengatakan kepada Discover Magazine bahwa mereka mulai bekerja, menganalisis blip dari setiap sudut yang memungkinkan, menganalisis data, memeriksa instrumen mereka, dan bahkan melakukan triangulasi sumber denyut nadi ke lokasi di Teluk Guinea, lepas pantai barat Afrika. 

Ritzwoller dan timnya bahkan menggali penelitian Oliver dan Holcomb dan menerbitkan studi tentang denyut misterius pada tahun 2006, tetapi mereka tidak pernah dapat menjelaskan apa sebenarnya denyut tersebut. 

Satu teori menyatakan bahwa itu disebabkan oleh gelombang, sementara yang lain menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh aktivitas vulkanik di daerah tersebut, tetapi belum ada yang terbukti bahwa denyut tersebut benar. 

Ada lagi teori lain yakni Teori gelombang berasal dari tahun 2011, ketika Garrett Euler, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Washington di St.Louis, menunjukkan dengan tepat asal-usul denyut nadi ke bagian Teluk Guinea yang disebut Teluk Bonny, berteori bahwa ketika gelombang menghantam ujung benua, tekanan merusak seismik dasar laut, menyebabkan denyut yang mencerminkan pola gelombang. 

Teori Euler relevan, tetapi tidak semua orang yakin olehnya. 

Kemudian Pada tahun 2013, Yingjie Xia, peneliti dari Institut Geodesi dan Geofisika di Wuhan, Tiongkok, berteori bahwa sumber denyut 26 detik itu adalah aktivitas vulkanik. Teorinya juga masuk akal.

 Asal sinyalnya dekat dengan gunung berapi di Pulau Sao Tome, dan setidaknya ada satu “mikroseisme” lain di tempat lain di dunia yang memiliki beberapa kesamaan dengan yang satu ini. 

Banyak teori yang sudah mengarah pada keadaan darurat pada planet yang dihuni oleh manusia namun  belum ada tanda-tanda perbaikan yang sepadan dengan kerusakannya.

Editor : Sefnat Besie

Follow Berita iNews Ttu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut