KEFAMENANU, INEWSTTU.ID- Defri Noksi Sae salah satu dari sedikitnya mahasiswa Universitas Timor kala itu yang menekuni menulis puisi dan telah menerbitkan buku antologi puisi solo berjudul Memesan Kesabaran yang diterbitkan oleh Penerbit Nomina Ide Karya tahun 2022. Buku itu ber-ISBN: 978-623-99817-0-9 dengan jumlah halaman 80 dan ukuran 13 × 19 cm.
Buku dengan kumpulan karya selama satu tahun dengan judul Memesan Kesabaran berlatar biru itu mengandung makna filosofis. Seperti pada desain sampul yang menggambarkan isi buku, karakter serta jejak menulis seorang Defri N. Sae.
Ia berpendapatan, bahwa setiap buku tentunya dipersiapkan dengan berbagai hal yang cukup panjang karena menguras waktu, pikiran, bahkan uang. Sedangkan buku puisi itu dikumpulkannya naskah puisi selama 12 bulan mulai dari tahun 2021 hingga akhirnya berhasil di terbitkan pada tahun 2022.
Seperti halnya judul buku, untuk menghasilkan sebuah karya, seorang Defri harus bersabar, tidak dengan cara kebut semalam untuk menerbitkan buku. Menurutnya, ia telah menekuni puisi sejak awal kuliah di tahun 2017.
"Di tahun itu, tidak ada motivasi untuk menerbitkan buku selain ingin belajar dan bisa menulis. Tidak lebih," ujarnya saat ditemui di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Rabu, (09/11/2022).
Seiring berjalannya waktu, dirinya menyadari bahwa berpuisi bukan sekedar menuangkan ekspresi tetapi segi kebermanfaatannya juga diperlukan. Tujuannya adalah edukasi, kritik sosial, memaparkan fakta, dan nilai-nilai reflektif dalam segala aspek kehidupan, hal inilah yang menurutnya perlu dibukukan dari bingkai puisi.
Salah satu motivasi dasarnya adalah kegunaan dari sisi kemanusian. Menurut Defri, dengan buku puisi tersebut dan karya-karya fiksi menjadikannya berguna untuk khalayak umum. Menurut Defri, motivasi tersebut lagi atas refleksi yang panjang yang tentunya tidak akan hilang begitu saja melainkan terus digeluti.
Masih seputar filosofis judul dan desain sampul bukunya, bahwa untuk menjadi penulis harus menanggung resiko, yaitu resiko dari hak-hak para pembaca yang seringkali menilai negatif bahwa berpuisi itu hanya berkhayal dan tidak bermanfaat.
Ekspresi dan opini orang lain tentang puisi-puisinya tidak menjadikan ia untuk berhenti menulis.
"Bahkan, Saya merasa sungguh memprihatinkan sesama penulis yang akhirnya redup karena opini orang lain. Tapi tidak untuk Saya yang berusaha bertahan," ujarnya lebih lanjut.
Ia menjelaskan, bahwa tantangan lain yang memperhambat bacaan-bacaan fiksi di daerah seperti Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), dan daerah lain disebabkan oleh minimnya minat baca bahkan literasi dasar.
Katanya, Sampai titik dimana dirinya melahirkan sebuah buku karena menulis telah menjadi hobi baginya.
"Selain itu, buku Saya telah dilakukan kajian ilmiah oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Timor beberapa waktu lalu," jelasnya.
Tidak hanya Buku Antologi Memesan Kesabaran, ada beberapa karya puisi yang diterbitkan dalam buku antologi puisi bersama yakni; Atma, Atas Nama Cinta dan Benci, Kartini dalam Puisi, Seruling Sunyi untuk Mama Bumi, Tumah Sebuah Buku, Hidup itu Puisi dan Sajak-sajak yang Terlempar di Tengah Kampung, Puisi Jiwa Anak Bumi, Lilin yang Tak Pernah Padam, dan Sang Patriot.
Biodata Penulis Buku Antologi Puisi Memesan Kesabaran:
Nama : Defri Noksi Sae.
TTL : Nonomeo, 27 Desember 1999.
Asal : Nonomeo, Desa Napi, Kecamatan Ki'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Pendidikan : S1 Ekonomi Pembangunan di Universitas Timor (Unimor), Kefamenanu pada April 2022.
E-mail : [email protected].
Facebook : Defri Sae
Editor : Sefnat Besie