KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Di tengah harga kebutuhan pokok yang terus melonjak, seorang mitra Bulog di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT memilih untuk tetap berpihak pada masyarakat kecil. Ia rela mendapat untung tipis, asalkan warga bisa membeli beras dengan harga terjangkau.
Adalah Kanisius Kolo, salah satu mitra Bulog TTU yang dengan penuh semangat menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai kecamatan di wilayah TTU.
Meski keuntungan yang diperolehnya hanya Rp500 per karung 5 kilogram, Kanisius tetap tekun melayani kebutuhan pangan masyarakat setiap hari.
Setiap kali distribusi, Kanisius mendapatkan pasokan beras dari Dolog Tubuhue sebanyak 2 ton. Harga resmi beras SPHP dari Bulog adalah Rp65.500 per kemasan 5 kilogram, namun ia menjualnya lebih murah, Rp65.000 per karung, demi membantu warga yang kesulitan ekonomi.
“Saya jual dengan harga itu supaya masyarakat bisa beli lebih mudah. Memang untungnya kecil, tapi perputarannya cepat dan banyak orang terbantu,” ujar Kanisius Kolo kepada iNewsTTU.id.
Bagi Kanisius, membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok jauh lebih penting daripada mengejar keuntungan besar.
Ia mengaku senang karena beras SPHP yang dijualnya cepat terserap di pasaran dan membantu menjaga kestabilan harga pangan di wilayah pedesaan.
Kepala Dolog TTU, Yusak Sakan, mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat lebih dari 70 mitra Bulog yang aktif menyalurkan beras SPHP di Kabupaten Timor Tengah Utara.
“Sampai saat ini, mitra Bulog yang khusus menyalurkan beras SPHP di Kabupaten TTU sudah mencapai lebih dari 70 mitra. Kami terus dorong agar jaringan distribusi semakin luas,” jelas Yusak.
Melalui tangan-tangan para mitra seperti Kanisius Kolo, semangat menjaga ketahanan pangan dan solidaritas sosial terus tumbuh di Timor Tengah Utara.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
