KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Dinas Pertanian Kabupaten TTU, Provinsi NTT secara resmi melakukan Pengukuhan Kelas Kemampuan Kelompok Tani (Poktan) tingkat Kabupaten TTU di Kantor Camat Insana Utara, Jumat (4/7/2025).
Jumlah poktan yang dikukuhkan sebanyak 106 kelompok. Satu gabungan kelompok tani (Gapoktan), 83 kelas kelompok tani pemula dan 22 kelompok tani kelas lanjut.
Pengukuhan poktan dilakukan pukul 12.00 wita oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten TTU, Chairel Malelak, S.P., M.Si., dan disaksikan langsung Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP, MA, anggota DPRD TTU, Yasintus Usfal, Kepala Dinas Kominfotik TTU, Drs. Kristoforus Ukat., M.M., TNI-POLRI, Camat, Kepala Desa dan anggota kelompok tani.
"Kelompok tani ujung tombak dalam memajukan pertanian," kata Bupati Falen Kebo saat memberikan sambutan. Sejatinya, lanjutnya, poktan memiliki tiga fungsi utama. Fungsi sebagai wahana kerjasama, ruang belajar, dan unit produksi.
Bupati Falen Kebo saat pose bersama kelompok Tani dalam kegiatan Pengukuhan Kelas Kemampuan Kelompok Tani (Poktan) tingkat Kabupaten TTU di Kantor Camat Insana Utara, Jumat (4/7/2025). Foto : istimewa
Selain itu, fenomena lain yang juga menarik adalah, umumnya pembentukan kelompok tani didasari oleh motivasi keliru, yaitu, untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Akibatnya kehadiran kelompok tani timbul tenggelam tanpa program dan kegiatan yang jelas. Ketika ada bantuan ramai-ramai berkelompok, tetapi setelah bantuan habis kelompok pun bubar.
Bupati Falen mengharapkan, pengukuhan tersebut bukan merupakan tujuan akhir dari pembentukan sebuah kelompok tani. Melainkan, pengukuhan tersebut adalah awal dari sebuah proses dan perjalanan panjang untuk mewujudkan kesejahteraan semua anggota. Oleh karena itu pengukuhan hari ini harus segera ditindaklanjuti dengan program dan kegiatan yang produktif.
Bupati pasangan Wakil Bupati TTU, Kamilus Elu, S.H., ini menjelaskan, jumlah poktan di seluruh Kabupaten TTU sangat banyak namun produksi pertanian masih menjadi problem yang belum selesai. Sebuah contoh kecil, saat ini kebutuhan sayur dan buah pada rumah makan dan hotel serta rumah tangga di Kota Kefamenanu cukup tinggi tetapi sebagian besar masih dipasok dari luar TTU.
"Produk pertanian yang membanjiri pasar-pasar tradisonal kita hari ini sebagian besar berasal dari luar TTU. Pada kondisi ini, kita patut bertanya, di manakah kelompok-kelompok tani kita? Apa saja yang diproduksi kelompok tani kita? Inilah satu dua pertanyaan reflektif untuk kita renungkan bersama," ujar Bupati Falen.
Tak lupa bupati periode 2025-2030 ini mengingatkan bahwa dengan perubahan cuaca yang sulit diprediksi saat ini, maka tidak boleh berpasrah, melainkan para petani bersama penyuluh dapat merencanakan dan melakukan tindakan-tindakan dalam rangka meningkatkan produksi pertanian.
"Yang tergabung dalam kelompok tani harus menjadi contoh bagaimana melakukan kegiatan bertani yang tepat, sejak persiapan lahan hingga waktu panen nanti. Salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah kegiatan tebas bakar karena akan berdampak pada penurunan kualitas tanah. Yang tergabung dalam kelompok tani diharapkan menjadi contoh dan membantu menyadarkan keluarga dan tetangga yang masih melakukan aktivitas tersebut," imbuhnya. tutupnya
Plt Kadis Pertanian TTU, Chairel Malelak pose bersama staf usai kegiatan pengukuhan kelompok tani. Foto : istimewa
"88 poktan pemula yang telah dikukuhkan selanjutnya akan didaftarkan pada Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang menyajikan Database berbasis online. Akan tercatat di kementrian pertanian. Memang, pendekatan kelompok merupakan salah satu strategi pembangunan pertanian di Kabupaten TTU. Petani bisa bekerjasama untuk memaksimalkan kegiatan pertanian dalam kelompok. Ini kemauan petani untuk membentuk kelompok. Para penyuluh pertanian akan melakukan pendampingan pada kelompok Tani yang ada. Kita punya 1.800 kelompok tani di seluruh TTU," tutupnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait