Angin Kencang dan Risiko Karhutla: Musim kemarau tahun ini diperkirakan disertai angin timur kencang, terutama di daerah pesisir, dengan kecepatan bisa mencapai 20-60 km/jam (10-30 Knot). Kondisi ini meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran dan penerbangan.
Potensi Hujan Lokal dan Cuaca Ekstrem: Meskipun kemarau, hujan lokal dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan Ende. Ini dipengaruhi oleh gangguan atmosfer regional dan aktivitas gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Equatorial Rosby, dan Gelombang Equatorial Kelvin.
Secara aktual, BMKG El Tari Kupang mencatat bahwa di awal Juli, beberapa wilayah NTT memiliki kelembapan udara di lapisan atas (700 mb dan 500 mb) yang cukup basah. Ditambah dengan hangatnya suhu muka laut, ini menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan. Diperkirakan sebagian wilayah NTT akan berawan (mendung) dan masih memiliki potensi hujan ringan hingga sedang.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait