Pemprov NTT Resmi Luncurkan Program OVOP dan Gerakan Beli Produk Lokal

Eman Suni
Pemerintah provinsi NTT, Launching Program One Village One Product, Selasa(27/05/2025). Foto:Eman Suni/Inews Tv

KUPANG,iNewsTTU.id--  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi meluncurkan program strategis, One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk NTT, dalam sebuah acara meriah yang digelar di halaman depan Kantor Gubernur NTT, Selasa (27/5). Peluncuran ini dihadiri oleh para pelaku UMKM, pimpinan daerah, serta berbagai pemangku kepentingan dari seluruh penjuru provinsi.

Acara peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene dan pesta kembang api, yang dilakukan bersama oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma, Wali Kota Kupang dr. Kristian Widodo, Bupati Sumba Barat Daya Ratu Wula, serta perwakilan Forkopimda NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah konkrit dalam mewujudkan visi pembangunan NTT 2025–2029: NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Visi tersebut diturunkan dalam lima misi strategis, tujuh pilar pembangunan, dan sepuluh program unggulan.

Salah satu program utama yang mendasari gerakan ini adalah “Dari Ladang dan Laut ke Pasar: Efisien, Modern, dan Aman”. Program ini mendorong optimalisasi potensi alam NTT dari sektor pertanian, peternakan, hingga kelautan agar terhubung langsung ke pasar dengan pendekatan efisien dan berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar membangun fasilitas, melainkan tindakan nyata yang menggerakkan ekonomi dari desa,” tegas Gubernur.

Lebih dari sekadar menggali potensi produk unggulan, program OVOP diharapkan menjadi gerakan transformasi sosial, ekonomi, dan budaya. Setiap desa dan kelurahan didorong untuk mengenali potensi lokal, mengolahnya secara inovatif, dan tetap menjaga nilai-nilai budaya warisan leluhur.

NTT sendiri dikenal sebagai wilayah kaya potensi, mulai dari sabana, lahan pertanian, sumber energi terbarukan, hingga laut yang termasuk salah satu ekosistem terkaya di dunia, dengan lebih dari 500 spesies karang dan 2.500 jenis ikan. Sekitar 3,5 juta hektare wilayah laut NTT dinilai menyimpan potensi besar untuk mendukung pendapatan daerah dan nasional.

Sebagai bagian dari strategi mendorong konsumsi lokal, Pemprov NTT juga meluncurkan Gerakan Beli Produk NTT yang mengajak masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk lokal. Langkah ini dinilai penting untuk menekan defisit perdagangan provinsi yang mencapai Rp51 triliun, dengan ekspor sekitar Rp7 triliun dan impor mencapai Rp59 triliun.

“Jika pasar lokal kita dipenuhi oleh produk-produk NTT, maka sebagian dari Rp51 triliun itu bisa kita substitusi. Artinya, ekonomi kita akan tumbuh dari dalam,” ujar Gubernur.

Dalam peluncuran ini, sebanyak 44 produk unggulan dari 22 kabupaten/kota di seluruh NTT ditampilkan, masing-masing dua produk per daerah. Pemprov juga akan melakukan pemetaan potensi produk unggulan di seluruh desa dan kelurahan untuk dikembangkan secara berjenjang  dari skala lokal hingga nasional.

Gubernur juga mengumumkan rencana pendirian Restoran NTT di 10 kota besar di Indonesia yang memiliki populasi diaspora NTT tinggi. Restoran tersebut akan mengusung konsep budaya lokal, menggunakan bahan baku NTT, dan memenuhi standar halal-haram. Proyek ini akan melibatkan Bank NTT serta pusat promosi pariwisata sebagai bagian dari model

Satu Desa, Satu Produk Unggulan dari NTT, untuk Indonesia dan Dunia.

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network