Tanpa Uluran Pemda TTU, 44 Anggota Kelompok Tani Ini Sulit Bertahan Hidup

*Sefnat Besie*
Jeritan Petani di Dusun Banopo, Lahan Tomat dan Lombok Disapu Banjir Bandang. Foto iNewsTTU.id/Sefnat Besie


KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Nasib memilukan dialami 44 anggota Kelompok Tani Sehati Banopo di Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Amukan banjir pada awal Februari 2025 lalu menyapu bersih lahan hortikultura seluas tiga hektar yang menjadi tumpuan hidup mereka. Tanaman lombok, tomat, buncis, dan berbagai sayuran ludes tak bersisa.

Para petani hanya bisa pasrah menyaksikan keganasan banjir yang merenggut harapan mereka untuk menafkahi keluarga sepanjang tahun.

Ketiadaan bronjong penahan banjir membuat mereka terus merasa kuatir ancaman serupa akan terjadi lagi ada musim hujan tahun ini. Bahkan sebagian lahan mereka sedikit-demi sedikit mulai terkikis banjir.

Kini, dengan sisa tenaga dan semangat, mereka perlahan bangkit kembali. Setiap bedeng lahan horti dibetulkan, satu per satu bibit baru ditanam. Namun, hasil panen mendatang dipastikan tak akan sebanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Melihat kondisi sulit yang dialami anggotanya, Ketua Kelompok Tani Sehati Banopo yang juga tokoh agama setempat, Frater Herman Ginting, memohon uluran tangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) TTU.

Bantuan mendesak yang mereka butuhkan adalah alat pertanian, terutama hand traktor dan alat mesin pertanian (alsintan) lainnya, untuk mempercepat proses pemulihan lahan dan meningkatkan produktivitas.

Permohonan ini disampaikan Frater Herman saat acara launching penanaman simbolis bibit jagung di lahan kebun kelompok tani setempat pada Jumat pekan lalu.

Diketahui, Kelompok Tani Sehati Banopo merupakan satu dari 1.867 kelompok tani yang ada di Kabupaten TTU. Berdasarkan data, kelompok ini masih tergolong kelas pemula, dan Dinas Pertanian TTU berencana untuk meningkatkan status mereka ke kelas madya.

Plt Kepala Dinas Pertanian TTU, Chairel Malelak, yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan permintaan bantuan alsintan dari Kelompok Tani Sehati Banopo dengan melihat kembali kriteria yang ada.

Lebih lanjut, Chairel Malelak mengakui bahwa Dinas Pertanian telah cukup banyak membantu Kelompok Tani Sehati Banopo sejak tahun 2001, termasuk bantuan pompa air dari provinsi.

Namun, saat ini fokus Dinas Pertanian adalah pada program presiden terkait swasembada pangan, khususnya komoditas padi dan jagung.

"Memang kita, Dinas Pertanian, sekarang lagi fokus pada program Presiden terkait swasembada pangan, yaitu dua komoditi, yaitu komoditi padi dan jagung. Nah, terkait dengan itu, maka bantuan alsintan itu diarahkan ke dua komoditi tersebut dalam rangka memperluas luas tambah tanam," jelasnya.

Meski demikian, Chairel Malelak melihat potensi lahan sawah seluas kurang lebih 21 hektar yang dimiliki Kelompok Tani Sehati Banopo. Pihaknya menyatakan kesiapan untuk mempertimbangkan bantuan alsintan bagi kelompok tani tersebut sesuai dengan kriteria yang berlaku.

"Dan Dinas, kami pada dasarnya siap, nanti kita mempertimbangkan terkait kriteria dan lain-lain untuk membantu Kelompok Tani Sehati Bonopo," pungkasnya.


Frater Herman Ginting, OFMConventual, tokoh agama katolik asal Kabupaten Karo Sumatera Utara, saat bersama anggota Kelompok Tani di Dusun Banopo, TTU, Foto: iNewsTTU.id/Sefnat

 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network