KUPANG, iNEWSTTU.ID — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Timur mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah provinsi ini. Peringatan ini berlaku selama tiga hari, mulai tanggal 5 hingga 7 Mei 2025.
Menurut rilis BMKG yang dikirim melalui Groups Whatsapp, saat ini wilayah NTT sedang berada dalam masa peralihan musim atau pancaroba, dari musim hujan menuju musim kemarau. Kondisi ini diperparah dengan terpantau aktifnya dua fenomena atmosfer skala besar, yakni Gelombang Kelvin dan Gelombang Equatorial Rossby, yang secara signifikan meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
Kehadiran dua gelombang atmosfer ini memicu pembentukan awan-awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan sedang hingga lebat, yang bahkan berpotensi disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Selain itu, analisis BMKG menunjukkan bahwa kelembapan udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) cukup tinggi, dan suhu muka laut yang hangat turut mendorong penambahan uap air di atmosfer, yang semakin memperkuat pertumbuhan awan hujan.
Dampak yang Perlu Diwaspadai
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi selama periode ini. Dampak yang mungkin terjadi meliputi:
Banjir dan banjir bandang di wilayah-wilayah rawan aliran air
Tanah longsor, terutama di daerah perbukitan dan lereng terjal
Pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur akibat angin kencang
Jalan licin yang dapat membahayakan keselamatan lalu lintas
BMKG meminta masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk tetap memantau informasi cuaca terbaru dan selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa datang secara tiba-tiba selama periode ini.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait juga diharapkan untuk mengambil langkah-langkah antisipatif guna meminimalkan dampak bencana dan memastikan kesiapan penanggulangan bila terjadi kondisi darurat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait