KUPANG, iNewsTTU.id – Keberadaan dua bibit siklon tropis, yakni Bibit Siklon Tropis 93S dan 95S, memberikan dampak signifikan terhadap kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan potensi hujan lebat, angin, serta kilat dan petir selama periode 18–20 Desember 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Kupang, Sti Nenotek, menjelaskan bahwa meskipun kedua bibit siklon tersebut bergerak menjauhi wilayah NTT, dampak tidak langsungnya masih terasa.
Salah satu dampak utama adalah penguatan sistem angin dan peningkatan pembentukan awan hujan di sejumlah wilayah.
“Bibit Siklon Tropis 93S memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan. Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 95S masih berada pada kategori peluang rendah, namun tetap memengaruhi dinamika atmosfer di wilayah NTT,” jelasnya.
BMKG mencatat, keberadaan dua bibit siklon tersebut memicu daerah pertemuan dan belokan angin, serta mengaktifkan gelombang atmosfer low.
"Kondisi ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir berdurasi singkat,"tambahnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak lanjutan berupa bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, serta pohon tumbang, khususnya di daerah rawan bencana.
“Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam beraktivitas, terutama di luar ruangan dan wilayah perbukitan atau daerah aliran sungai, serta terus memantau informasi resmi dari BMKG,” tambah Sti Nenotek.
BMKG Kupang menegaskan bahwa pembaruan informasi cuaca akan terus disampaikan seiring perkembangan kedua bibit siklon tersebut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
