Duduk di ruang tamu rumahnya, Hendrik mencoba mengingat-ingat percakapan terakhirnya dengan Jesika. 'Saat itu dia terlihat sangat bersemangat. Dia bilang, 'Bapak, saya berangkat kuliah ya.' Saya hanya menjawab, 'Iya, Nak.' Siapa sangka, itu menjadi percakapan terakhir kami sebelum kepergiannya yang tragis," kenang Hendrik sambil menyeka air matanya."
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait