Manggarai, iNews TTU.id – Kericuhan terjadi di Kampung Pocoleok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, ketika ratusan warga menghadang aparat TNI, Polri, dan petugas PLN yang mendatangi lokasi untuk mengidentifikasi rencana pembangunan PLTU Ulumbu Unit 5 dan 6 serta akses menuju pengeboran panas bumi.
Bentrokan tersebut menyebabkan satu warga pingsan, sementara empat orang lainnya, termasuk seorang jurnalis, sempat ditahan aparat.
Insiden ini bermula ketika puluhan aparat tiba di Desa Mocok, tempat lokasi proyek tersebut direncanakan.
Namun, ratusan warga Pocoleok memblokir akses masuk ke area proyek sebagai bentuk penolakan terhadap perluasan PLTU yang dinilai mengancam permukiman dan perkebunan mereka.
Situasi memanas saat aksi dorong-mendorong antara warga dan aparat keamanan terjadi. Dalam kericuhan ini, seorang warga jatuh pingsan diduga setelah mengalami kekerasan fisik dari aparat. Korban segera dilarikan ke rumah warga setempat untuk mendapatkan pertolongan.
Selain itu, empat warga lainnya dan seorang jurnalis yang tengah meliput di lokasi sempat ditahan oleh aparat keamanan.
Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa pihaknya telah memulangkan para warga dan jurnalis.
Warga setempat berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai dan PLN menghentikan rencana perluasan PLTU Ulumbu karena dinilai akan berdampak negatif pada lahan pertanian dan pemukiman warga. Hingga saat ini, warga tetap konsisten menolak proyek tersebut yang mereka anggap akan merusak lingkungan dan merugikan masyarakat.
Protes dan penolakan terhadap proyek geotermal ini telah berlangsung selama beberapa waktu, dan warga berkomitmen untuk terus berjuang mempertahankan hak mereka atas tanah dan kelangsungan hidup mereka di daerah tersebut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait