MALAKA,iNewsTTU.id-- Puluhan pemuda berseragam Pencak Silat dari organisasi IKS PI Kera Sakti Cabang Malaka terlibat dalam penyerangan yang menimbulkan kerusakan parah di Desa Litamali, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, pada Kamis sore (15/08/2024).
Peristiwa ini terjadi usai prosesi pemakaman jenazah Ajidu Manek, Ketua IKS PI Kera Sakti Cabang Malaka.
Penyerangan dimulai dari Cabang Gua, Dusun Sisiren, Desa Litamali, di mana para pemuda melempari rumah-rumah warga dan merusak lapak-lapak penjualan bahan bakar pertalite di sepanjang jalan.
Para pemilik rumah merasa bingung, dengan amukan massa ini, karena mereka tidak tahu-menahu persoalan penyerangan ini.
Tidak hanya itu, sebuah bengkel motor dekat mata air desa litamali juga menjadi sasaran amukan. Kekacauan terus berlanjut ketika rombongan melanjutkan aksinya ke Dusun Minarai, menyerang warga yang sedang membangun rumah.
Salah satu korban penyerangan, Manuel Lopes, menceritakan bahwa serangan terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas.
"Kami sedang bekerja membangun rumah ketika tiba-tiba mereka datang dan melempari kami. Mereka menuduh kami berkumpul untuk menghadang mereka, padahal itu tidak benar," ungkap Manuel.
Upaya perlawanan warga akhirnya dibubarkan oleh aparat kepolisian yang berada di lokasi. Namun, setelah situasi tampak terkendali, kelompok tersebut kembali melanjutkan perjalanan dan menyerang sekelompok pemuda lain yang sedang bermain bola voli di Dusun Lanua.
Para pemain voli terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari serangan brutal tersebut.
Aksi penyerangan secara brutal ini sempat dihimbau oleh aparat keamanan yang berada di lokasi kejadian untuk segera membubarkan diri, namun masa yang terus mengamuk tak menghiraukannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi kekerasan ini diduga dipicu oleh insiden pelemparan terhadap salah satu anggota TNI oleh pemuda setempat pada Rabu dini hari (14/08/2024).
Insiden tersebut terjadi saat jenazah Ajidu Manek dibawa ke rumah duka melalui Desa Litamali. Meskipun pelaku pelemparan telah ditangkap dan kasusnya dianggap selesai, ketegangan antara kelompok pemuda dan warga setempat tampaknya belum mereda.
Akibat dari penyerangan ini, puluhan rumah di Desa Litamali mengalami kerusakan parah. Tidak hanya dinding dan atap rumah yang hancur terkena lemparan batu, tetapi juga sejumlah perabotan di dalam rumah turut dirusak.
Kabar sempat beredar bahwa perseteruan ini antara organisasi pencak silat PSHT dan IKS PI Kera Sakti, namun hingga saat ini, tidak ada indikasi bahwa penyerangan ini melibatkan perseteruan antar organisasi pencak silat lainnya, dan tindakan perlawanan ini spontan upaya pembelan diri masyarakat biasa.
Warga Desa Litamali sangat trauma dengan kejadian ini, mereka berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk meredakan situasi yang semakin memanas ini. Aparat keamanan diharapkan dapat mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut dan mengembalikan kedamaian di wilayah tersebut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait