SOE, iNewsTTU.id--Dalam upaya mengetahui capaian kinerja aksi penurunan kasus stunting, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan menggelar kegiatan Rembuk Stunting. Acara ini merupakan bagian dari tiga aksi konvergensi stunting tingkat kabupaten.
Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menurunkan kasus stunting di wilayah tersebut. Berbagai pemangku kepentingan turut hadir, termasuk TNI, Polri, para kepala desa, lurah, camat, kapolsek, dan danramil se-Kabupaten TTS.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten TTS, Yohanes Benu, menjelaskan bahwa tren kasus stunting di Kabupaten TTS mengalami penurunan yang signifikan. Kabupaten TTS tidak lagi menjadi kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Tren kasus stunting di Kabupaten TTS menunjukkan penurunan. Berdasarkan hasil pengukuran bulan penimbangan Februari 2024, terdapat 7.855 anak atau 20,2 persen yang mengalami stunting, terjadi penurunan sebesar 2,1 persen dibandingkan dengan hasil pengukuran pada Agustus 2023."terang Yohanes Benu, Kepala Bappeda Kabupaten TTS..
Yohanes Benu menegaskan bahwa melalui kegiatan konvergensi ini, komitmen dan partisipasi pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan dalam menangani masalah stunting terus bergeliat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait