Diberitakan sebelumnya, insiden ini terjadi ketika para wartawan hendak meliput aktivitas warga yang berani menembus banjir untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Warga tersebut terpaksa melintasi banjir karena jembatan penghubung putus akibat banjir.
Stefanus Dile Payong, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda NTT, yang ikut serta dalam rombongan wartawan, menyatakan kekecewaannya terhadap perilaku oknum pejabat tersebut.
Hasil liputan diharapkan dapat menggugah para pemilik kebijakan agar masyarakat bisa diperhatikan dengan membangun kembali jembatan ini, namun justru mendapatkan ancaman.
"Tapi kita langsung mendapat intimidasi yang di duga itu dari kepala Puskesmas Babulu dengan mengatakan, kamu jangan tulis karena ini sudah ada inpres dan mau dikerjakan dalam ini tahun, kamu tulis saya bunuh kamu," ungkap Stefanus.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait