KUPANG,iNewsTTU.id -- Setelah selesai dibangun dan dioperasikan sejak 1 Februari 2024, Daerah Irigasi (DI) Wae Mese di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil menyuplai air untuk lahan seluas 693 hektar milik petani di wilayah Kecamatan Komodo. Hampir semua petani di daerah ini telah memanfaatkan sumber air dari DI Wae Mese sejak pintu air dibuka oleh petugas pengelola air.
"Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Wae Mese telah dilakukan dengan kualitas yang sangat baik sehingga dapat dioperasikan untuk mengairi lahan pertanian para petani di wilayah Kecamatan Komodo sejak awal Februari lalu," ungkap Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Dua (BWS-NT2), Agus Umbu, yang ditemui pada Rabu, 28 Februari 2024, di Kupang.
Umbu menjelaskan bahwa selama proses rehabilitasi, petani tidak merasa kecewa dengan pelaksanaan konstruksi di lapangan, termasuk penutupan pintu air.
"Sebelum pekerjaan fisik dimulai, kami telah melakukan sosialisasi kepada para petani yang selama ini menggunakan air irigasi Wae Mese untuk mendukung produksi pangan di wilayahnya.
"Sebelum direhabilitasi, jaringan irigasi sudah mengalami pengeroposan di bagian dinding dan lantai saluran, mengakibatkan kehilangan air sepanjang jaringan irigasi. Namun, setelah direhabilitasi, petani di hilir kini dapat menikmati air irigasi dengan baik," katanya.
Agus Umbu menambahkan bahwa setelah pintu air Wae Mese dibuka pada 1 Februari, para petani telah memulai aktivitas pertanian mereka.
"Sekarang petani telah memanfaatkan lahan pertanian, mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, hingga penanaman di areal sawah mereka," imbuh Umbu.
Sebelumnya dilaporkan bahwa para petani di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, kini mulai beraktivitas setelah DI Wae Mese beroperasi sejak 1 Februari 2024, memanfaatkan lahan pertanian yang sempat tertunda saat memasuki musim tanam pertama tahun 2024.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait