WAINGAPU, iNewsTTU.id--Aliansi Aksi untuk Axi menggelar aksi demonstrasi di Polres Sumba Timur pada Jumat (9/2/2024) sore. Demonstran yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa membawa replika keranda Peti Mati dari titik awal aksi dan menyerahkannya pada Kapolres Sumba Timur setelah menyampaikan aspirasinya.
Massa demonstran berkumpul di Gedung MPL Payeti, Kecamatan Kambera, sebelum berjalan kaki menuju Mapolres Sumba Timur. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster sebagai bentuk ekspresi aspirasi. Di pelataran Mapolres, para peserta aksi diterima oleh Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS dan jajaran polisi.
Dalam aksi tersebut, orator dan penanggung jawab aksi menyampaikan orasi, puisi, dan fragmen yang menyentuh. Spanduk, poster, dan orasi mengungkapkan harapan akan tegaknya keadilan dan kemanusiaan tanpa pandang bulu.
Mereka mendukung penyelidikan dan penyidikan komprehensif untuk mengungkap penyebab kematian Axi Rambu Kareri Toga, pekerja anak berusia 16 tahun 8 bulan yang ditemukan tewas dengan posisi tergantung pada shower kamar mandi dengan tali plastik di Toko CK2 Payeti.
Selain itu, mereka meminta Polres Sumba Timur mengumpulkan semua barang bukti dan keterangan dari semua pihak terkait. Tuntutan juga mencakup penjatuhan hukuman disiplin pada RK, oknum anggota Polres Sumba Timur, yang disebut bertindak tidak sesuai dengan Undang-undang tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Aliansi Aksi untuk Axi terus melanjutkan aksinya ke pertigaan Payeti setelah meninggalkan Mapolres. Di sana, mereka kembali menyampaikan orasi, meminta dukungan seluruh warga untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan. Aksi ditutup dengan doa bersama dan penyalaan lilin di pelataran depan Toko CK2, tempat penemuan jenazah Axi.
Aksi ini diorganisir oleh Aliansi Aksi untuk Axi, yang melibatkan berbagai elemen seperti organisasi mahasiswa, Peruati, Sinode GKS Sumba, Sabana Sumba, dan elemen lainnya
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait