KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Isak tangis perempuan kecil yang tak berdaya masih bergema di dalam ruang kamar bersekat pelepah gewang. Ada yang hanya bisa menangis, menyimpan trauma yang baru dialaminya. Beberapa perempuan lainnya mungkin mengalami tekanan dan ancaman dari pria yang kuat dan kekar.
Realitas kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, menciptakan suasana ketakutan yang sulit diungkapkan oleh para korban. Banyak kasus tidak terungkap karena rasa takut.
Pada tahun 2022, angka kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di wilayah tersebut cukup tinggi, dengan sebagian besar kasus tidak terungkap. Namun, seiring berjalannya waktu, angka tersebut mulai menurun pada tahun 2023.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait