Jakarta, iNewsTTU.id - Keinginan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, untuk menjadikan Indonesia sebagai pelaku utama dalam konstelasi global mendapat kritikan dari Sukmo Harsono, Wakil Ketua Umum nonaktif Partai Bulan Bintang (PBB), yang merupakan bagian dari kubu pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sukmo Harsono menyatakan bahwa Anies Baswedan kurang memahami posisi Indonesia dalam tataran internasional, yang saat ini mendapat tingkat penghormatan tinggi dari negara-negara seperti Amerika, Rusia, Eropa, dan kawasan Selatan-Selatan.
"Dalam kerja sama Selatan-Selatan, Indonesia terus berbagi pengalaman tentang bagaimana bangkit dari berbagai krisis, termasuk akibat pandemi Covid-19," ujar Sukmo dalam keterangannya.
Menurutnya, Indonesia sudah berhasil sebagai Presidensi G20 dan mencapai keberhasilan dalam membawa ASEAN menjadi mitra penting bagi negara-negara maju. Sukmo Harsono juga menyoroti prestasi Indonesia dalam menangani krisis di Gaza, di mana sikap Indonesia menjadi acuan negara-negara lain saat voting mengecam Israel.
"Sikap Anies yang ingin menjadi top leader di kepemimpinan global menunjukkan kegagalan paham tentang hubungan internasional. Keinginan Anies membawa misi kebudayaan saat berkunjung ke luar negeri dianggap Sukmo sebagai hal yang minim referensi," tambahnya.
Sukmo Harsono menekankan bahwa Indonesia sudah mendunia dalam misi kebudayaan dengan kerja sama yang ada saat ini. Kritik ini muncul sebagai respons terhadap pernyataan Anies Baswedan yang menyatakan keinginannya untuk membawa Indonesia menjadi penentu dalam dunia internasional.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait