SURABAYA, iNewsTTU.id - Kronologi terkait dugaan pembunuhan terhadap Andiri oleh pacarnya R di Room Karaoke Blackhole KTV Surabaya, Jawa Timur mulai menemukan bukti-bukti baru.
Wanita yang sering di panggil Dini ini diindikasikan memiliki hubungan khusus dengan pelaku. Fakta ini dibeberkan pengacara korban, Dimas Yemahura.
Menurutnya, awalnya, korban diajak oleh terduga pelaku untuk karaoke di Blackhole KTV. Namun sekitar pukul 00.00 WIB tengah malam, pelaku yang diduga berinisial R melakukan penganiayaan sadis terhadap Dini.
Wanita itu ditendang dan dipukuli oleh R di ruang karaoke. Aksi penganiayaan itu disaksikan oleh teman-teman Dini dan R yang juga ikut karaoke. Namun, mereka diduga tidak berusaha menolong korban bahkan terkesan membiarkan.
"Saksinya (penganiayaan) ada. Ada teman-teman (korban dan pelaku) yang di room karaoke kan. Penganiayaan dimulai di room itu, (korban) sudah ditendang dipukul," kata Dimas saat berada di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo, Kamis (5/10/2023).
Meski ada teman-temannya, penganiayaan korban tak berhenti sampai di situ. Setelah puas memukuli korban, R kemudian membawa Dini keluar dari ruang karaoke.
Keduanya kemudian cekcok panas sepanjang lobby Blackhole KTV hingga parkiran. Puncaknya, penganiayaan R kepada Dini semakin brutal begitu sampai diparkiran.
Dini diduga sempat diseret pelaku, bahkan tangan korban juga dilindas mobil oleh pelaku. Hal ini terbukti dari hasil pemeriksaan jenazah, di mana tangan korban ditemukan bekas ban mobil.
"Jadi (korban) sempat terseret. Dan di tangan kanannya ada bekas ban mobil. Diduga (korban) dilindas pelaku di bagian tangan kanannya itu," jelas Dimas.
Penganiayaan yang dilakukan R secara bertubi-tubi itu membuat Dini akhirnya terkapar. Bukannya berusaha menolong, pelaku malah menggotong tubuh Andini dan memasukkannya ke bagasi mobil.
Kondisi Dini tidak diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggal saat dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Namun pelaku selanjutnya menghentikan mobil di apartemen, kemudian mengeluarkan tubuh Dini dan menggendongnya ke dalam apartemen.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi korban. Namun, kepolisian berjanji akan segera merilis kronologi penganiayaan secara lebih lengkap.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait