Meskipun telah berusaha menghubungi perusahaan perekrut, para pekerja mendapati bahwa tidak ada tanggapan pasti. Situasi ini membuat ke-12 pekerja tersebut berada dalam keadaan sulit, terkatung-katung, dan mengalami kehabisan uang.
"Tidak ada tanggapan yang pasti, selalu jawabannya dikondisikan ke atas. Intinya, kawan-kawan semua minta pulang karena kami tidak punya uang," ujar Kepala Tukang, Asep Supan, menegaskan pada Selasa, (26/09/2023)
Pihak pekerja telah berkoordinasi dengan pihak Desa Napan dan kepolisian setempat untuk mencari solusi. Mereka berharap agar perusahaan segera bertanggung jawab dan membayar upah yang seharusnya mereka terima.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait