KUPANG, iNewsTTU.id- Keputusan Anies Baswedan untuk memilih Muhaimin Iskandar, telah menciderai bukan saja Partai Demokrat, tetapi juga telah menghianati petisi yang telah ditanda tangani oleh ketiga parpol koalisi.
Bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyayangkan sikap Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan setelah memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres di Pilpres 2023.
Dan berikut sebuah catatan politik yang ditulis oleh Kepala Bakomstra DPC Demokrat Kota Kupang, Matius Ully, yang diterima iNews.id, Sabtu ( 2/9/2023) dan kiranya dapat mencerahkan para pembaca tentang seorang tokoh muda inspirasional yakni Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Kehadiran AHY dikancah politik nasional merupakan inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia terutama kaum muda milenial yang pemikirannya belum syarat dengan kepentingan kelompok ataupun kepentingan golongan tertentu.
Kaum muda milenial hanya berpikir tentang masa depan bangsa, masa depan seluruh rakyat Indonesia dan masa depan generasi muda itu sendiri ketika Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang berpegang teguh pada komitmen untuk bertanggungjawab terhadap amanat yang dititipkan rakyat dipundaknya.
AHY juga merupakan harapan sebagian besar rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan dan perbaikan, harapan sebagian besar rakyat yang sadar dan cerdas melihat keadaan Indonesia dari masa ke masa, baik itu keadaan pertumbuhan ekonomi, keadaan penegakan hukum dan keadilan, kenaikan berbagai harga komoditi yang membuat rakyat hampir tidak mampu memenuhi segala kebutuhan pokok, keadaan daya beli masyarakat yang semakin menurun akibat kenaikan harga secara terus menerus dan tidak dibarengi dengan kenaikan gaji dan upah sehingga tidak terciptanya perputaran ekonomi secara baik.
Mereka adalah rakyat yang sadar dan cerdas melihat dan menentukan masa depan bangsa dan masa depan generasi bangsa, Mereka rakyat yang tidak memikirkan kepentingan elit dan kelompok tertentu.Keteguhan pikiran AHY untuk memikirkan titipan dan tanggungjawab yang diberikan sebagian besar rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan membuat AHY dan Demokrat berdiri kokoh pada garis perjuangan perubahan dan perbaikan dan tidak ikut manut-manut terhadap keputusan gelap teman koalisi untuk sekedar meraih kursi kekuasaan. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi kaum muda milenial dan sebagian besar rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan dan perbaikan untuk Indonesia lebih baik lagi kedepan.
Cita-cita Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang akan sebatas mimpi disiang bolong jika perhatian terhadap bidang pendidikan yang bertalian erat dengan pembangunan sumberdaya manusia hanya sebatas tagline, begitu juga dengan bidang kesehatan terutama perhatian penuh terhadap pertumbuhan manusia secara fisik sejak mulai dari dalam kandungan.
Semua pondasi pemikiran ini sebenarnya sudah dibangun di zaman Presiden SBY, yang dibuktikan dengan berbagai program pro rakyat seperti PKH untuk memperhatikan ibu hamil dan janin didalam kandungan serta program beasiswa untuk siswa sekolah dasar sampai mahasiswa ditingkat perguruan tinggi. Program-program inilah yang dilanjutkan oleh pemimpin setelah Presiden SBY sampai dengan saat ini.
AHY merupakan lilin di tengah kegelapan yang siap mengorbankan dirinya demi berbagai titipan tanggungjawab yang disampaikan rakyat dari setiap pelosok tanah air saat duduk dan berdialog dengan rakyat. Itulah wujud nyata dari slogan mereka tentang merasakan langsung penderitaan rakyat, mencium dan merasakan bau keringat rakyat dan bukan sekedar kata-kata pemanis yang menghibur rakyat.
Dalam suasana kegalauan akibat pengkhianatan yang terjadi, kami optimis bahwa kemanapun AHY dan Demokrat pergi, sebagian besar rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan akan selalu mengikuti dan menopang AHY dan Demokrat. Salam kebangsaan.(*)
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait