SABU RAIJUA, iNewsTTU.id- Tim Dokter Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga yang berpusat di Surabaya melakukan bhakti sosial selama 4 hari yakni sejak tanggal 24 Juli- 28 Juli 2023 di RSUD Menia Kabupaten Sabu Raijua dengan mengusung tema Mengarungi Samudera, Menyelamatkan Anak Bangsa.
Ketua Pelaksana Bakti Indonesia Timur RS Terapung Ksatria Airlangga Periode Mei-Desember 2023 dr. Alvin Saputra kepada iNews.id , Rabu ( 26/7/2023) mengatakan kegiatan ini sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan dan juga mereka berfokus pada isu stunting dan juga pengobatan bagi warga kepulauan.
" Total kami ada 26 orang yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter kandungan, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter THT, dan beberapa relawan dokter umum, dan kabupaten Sabu Raijua merupakan pulau ke 10 di NTT yang kami kunjungi. Dan sesuai arahan kementrian kesehatan, kami berfokus pada pençegahan dan pengobatan, seperti isu stunting juga kami perhatikan itu, kami melakukan screening di tiap desa guna memonitor anak- anak dan memberikan bantuan, juga kami melakukan screening jantung dengan alat Eco Cardiografi untuk memantau kinerja jantung, apalagi alat ini baru ada di RSUD W.Z Johanes Kota Kupang dan RSU Waingapu Sumba Timur," Ujar dr. Alvin.
Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale didampingi Titus B. Duri Asisten 1 Sekda Sabu Raijua, dr. Ester Yunita Djari Direktur RSUD Menia dan Juni Kale Dara selaku Kepala Seksi Pelayanan dan penunjang RSUD Menia mengapresiasi kegiatan ini karena sangat membantu warga di pulau Sabu.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale juga memeriksakan kesehatannya.
" Terima kasih atas bantuan dokter RS Terapung Ksatria Airlangga yang sudah membantu masyarakat Sabu Raijua, kami yakin budi baik bapak- ibu semua di balas oleh Tuhan," ucapnya.
Dirut RSUD Menia Sabu Raijua dr. Ester Yunita Djari memberikan data total dari pertama ( Senin,24/7/2023) hingga Rabu ( 26/7/2023) ada 170 pasien yang mendaftar.
" Per hari ini ( Rabu,26/7/2023) ada total 131 pasien dengan rincian operasi katarak yang screening sebanyak 26 orang, pasien operasi Pterigium atau selaput mata 22 orang, Fitting pemasangan alat audiometri atau alat bantu dengar sebanyak 14 orang, tonsilektomi di leher 1 orang, operasi cesar ( melahirkan_red) 5 orang, operasi steril kandungan 6 orang dari target 10 orang dan terakhir 1 pasien THT," Pungkas dr. Ester.***
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait