KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Indonesia akan gelar pemilihan umum serentak baik itu legislatif maupun eksekutif pada tahun 2024 mendatang mulai dari daerah sampai pusat sehingga masyarakat diminta untuk menjauhkan diri dari konflik.
Pasalnya data dari Mabes Polri, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) termasuk rawan konflik akibat kejadian pemilihan tahun 2019 lalu dan politikus diminta agar menerima kenyataan baik itu saat kalah maupun menang.
Hal itu disampaikan oleh Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol. Johni Asadoma dalam sambutannya di Aula Biinmaffo Kefamenanu pada Kamis, (20/07/2023).
"Karena itu, diharapkan untuk bisa menghindari konflik yang dapat merugikan diri sendiri. Para calon legislatif maupun bupati, ingat slogan siap kalah dan siap menang perlu terus digaungkan. Pasti ada yang kalah dan menang," ujar.
Ia mengatakan, pemilihan umum merupakan pesta demokrasi serta perlu dirayakan secara gembira dan meriah tanpa adanya tekanan dari apapun.
Masyarakat Kabupaten TTU diminta untuk memilih pemimpin berdasarkan keinginan masing-masing dengan menjaga ketenangan dan keamanan sehingga pembangunan di daerah tidak terhambat.
"Pilih sesuai pilihan masing-masing. Pilih pemimpin yang terbaik untuk pimpin Indonesia, NTT dan TTU. Jika ada perpecahan, sulit untuk membangun dengan cepat. Karena itu, ketenangan atau keamanan merupakan modal dasar pembangunan," jelas Jenderal Polisi bintang dua itu.
Hadir pada kesempatan tersebut Bupati TTU Juandi David, Wakil Bupati TTU Eusabius Binsasi, Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson, PJU polda NTT, PJU Polres TTU, pimpinan OPD Kabupaten TTU, Camat, Kepala Desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Diketahui Kapolda NTT, Irjen Pol. Johni Asadoma melakukan kunjungan kerja perdana ke Polres TTU dan melakukan tatap muka dengan anggota Polres TTU, Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, camat dan kepala desa.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait