Inang menjelaskan bahwa kegiatan short course yang mengusung tema: "Enhancing Market Integration with Australia for MSMEs Business Leaders in Creative and Cultural Industries", berlangsung dalam 3 sesi, yaitu pre-workshop di Bali pada Bulan Mei, in course di Melbourne Australia pada Bulan Juni, dan post workshop di Makassar pada Bulan Oktober nanti.
Tujuan utama dari kegiatan sebenarnya lebih pada memberikan pengalaman dan insight tentang bagaimana cara menjalankan bisnis yang siap go global dengan memanfaatkan kreativitas, teknologi, dan local wisdom atau kearifan lokal.
"Melbourne adalah contoh kota kreatif yang berhasil secara signifikan dalam meningkatkan pendapatan negara. Yang menarik adalah industri di terdiri atas banyak UMKM (MSME),"terangnya.
"Saya rasa short course ini sangat membantu pegiat dan pelaku UMKM untuk mapping logika dan eksekusi dalam berbisnis. Saya pribadi sudah mendapatkan jaringan bisnis yang cukup potensial sepulang dari Australia. Ada peningkatan atensi masyarakat terhadap produk kami, dan ada cukup banyak tawaran dan peluang kerja sama. Menjadi peserta short course di Australia Awards membuat saya lebih confident dan bersemangat untuk terus mengembangkan usaha," Tambah Inang.
Menutup pernyataannya, Inang berpesan kepada para pelaku UMKM, khususnya di NTT untuk jangan berhenti bermimpi, namun lengkapi dengan aksi-aksi nyata.
"Mari terus belajar untuk mengembangkan produk, menambahkan value, dan jangan pernah menutup diri dari setiap kesempatan untuk upgrade skill. Yakinlah bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar. No dream is too big," Tutup Inang mengakhiri obrolan.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait