MALANG, iNewsTTU.id - Mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur atau NTT Krisnael Murri (23) tewas terkapar bersimbah darah akibat luka tusukan pada Minggu dini hari (25/6/2023) lalu. Korban adalah mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur.
Kepala Polres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengakui bahwa satu terduga pelaku yang telah diamankan polisi pada Kamis malam sebelumnya merupakan salah satu pelaku utama. Pelaku ini memiliki peran penting yang menyebabkan korban kehilangan nyawanya.
"Salah satu terduga pelaku ini memiliki peran yang signifikan dalam melakukan kekerasan terhadap korban," kata Putu Kholis Aryana saat dikonfirmasi pada Sabtu pagi (1/7/2023).
Saat ini, pelaku diketahui masih berada di Surabaya setelah diamankan di sana. Di Surabaya, tim gabungan sedang meminta keterangan dari terduga pelaku ini. "Kami meminta keterangannya secara langsung, kemudian kami akan menganalisis peran serta motif peristiwa ini," ujarnya.
Putu menjelaskan bahwa penangkapan terduga pelaku ini dapat membuka peluang untuk mengungkap pelaku lainnya. Identitas dan ciri-ciri terduga pelaku lainnya juga sudah dikantongi oleh polisi.
"Harapannya dengan penangkapan ini, kami dapat menelusuri pelaku lainnya. Saya meminta kerjasama dari pelaku lainnya agar bertanggung jawab atas perbuatannya di hadapan hukum," tambahnya.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa lebih dari 30 orang sebagai saksi setelah terjadinya pengeroyokan dan penganiayaan yang sempat menyebabkan situasi mencekam di sebagian Kota Malang dan wilayah Kecamatan Dau, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kejadian ini juga memicu aksi sweeping yang dilakukan oleh teman-teman korban.
"Total saksi yang telah kami periksa lebih dari 30 orang, berasal dari berbagai lokasi, ada yang di Malang dan ada juga yang di tempat lain di luar Malang," ungkapnya.
Dalam hasil pemeriksaan medis, diketahui bahwa korban Krisnael Murri meninggal dunia akibat asfiksia atau kekurangan oksigen dalam tubuh, yang disebabkan oleh luka tusukan pada paru-paru dan jantung.
"Kematian akibat asfiksia disebabkan oleh luka tusukan pada paru-paru dan jantung, juga ada kekerasan yang menyebabkan trauma atau luka dalam pada otak," jelasnya.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, Krisnael Murri (23), seorang mahasiswa asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, menjadi korban penusukan. Korban tewas setelah menghadiri pesta kelulusan salah satu kakak kelasnya pada Minggu dini hari (25/6/2023) sekitar pukul 00.45
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait