KUPANG,iNewsTTU.id-- Cabang Olahraga Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia Nusa Tenggara Timur (TI NTT), terus melakukan persiapan untuk menghadapi pra-PON dan PON 2024 nanti.
Sebagai langkah awal kali ini Pengprov TI NTT menggelar Diklat Penguji Daerah dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) DAN/POOM sabuk hitam kepada para atlet taekwondo.
Kegiatan ini merupakan program kerja dari pengurus TI NTT periode ini dengan tujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) dalam rangka penyiapan atlet.
Kegiatan tersebut terselenggara selama empat hari terhitung tanggal 1-4 Juni 2023 dan diikuti oleh puluhan atlet taekwondo dari berbagai daerah.
Fransisco Bernando Bessi, Ketua TI NTT menjelaskan kegiatan Diklat Penguji Daerah diikuti kurang lebih 30 peserta yang berasal dari Kota/Kabupaten se NTT.
"Setiap kabupaten kita berikan jatah dua orang, sementara kota kupang dijatahi sebanyak sepuluh orang," katanya.
Ia berharap, para peserta mengikuti kegiatan diklat dan UKT secara baik dan bisa lulus karena jumlah penguji di NTT masih sangat minim. "Kita berharap, nantinya peserta yang lulus bisa menjadi agen perubahan dan mengembangkan taekwondo di masing-masing daerah," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan itu mendapat respon positif dari semua atlet sehingga sampai saat ini sudah tercatat sebanyak 65 orang yang telah mendaftar.
"Ini sangat berpeluang untuk tingkatkan SDM karena yang naik tingkat bisa membuka dojang atau tempat latihan baru," ujar pengacara kondang kota kupang itu.
Master Harry Kuswahyudi, Ketua Komisi UKT PB TI yang ikut hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi pengurus TI NTT atas terselenggaranya Diklat Penguji Daerah dan UKT DAN/POOM itu.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pak Fransisco sebagai Ketua Taekwondo NTT yang terus berusaha untuk menjadi agen perubahan bagi Taekwondo di NTT," ucapnya.
Ia juga mengharapkan agar kepengurusan baru ini terus melakukan berbagai terobosan dan menyatuhkan kembali kelompok-kelompok yang berbeda pandangan demi memajukan Taekwondo Indonesia di NTT ini.
"Pengurus pusat sangat mendukung kegiatan -kegiatan seperti ini dan langkah-langkah lanjutan juga perlu tindaklanjuti seperti pelatihan bagi pelatih dan lain-lainnya," sebutnya.
Ia juga menaruh harapan besar bagi pengurus TI NTT agar berbagai terobosan dan program kerja yang bisa mempersiapkan para atlet secara baik sehingga dapat menyumbang medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumatra Utara.
Sementara itu Sekertaris Umum KONI NTT, Lambertus Ara Tukan, menegaskan, dengan adanya kegiatan tersebut menunjukkan bahwa organisasi atau cabang olahraga (cabor) Taekwondo aktif dan hidup dalam membina serta mempersiapkan atlet.
Di Pra PON nanti, KONI berharap cabor taekwondo mampu meloloskan atlet-atlet terbaik untuk dapat mewakil NTT ke PON dan meraih medali.
"Kami tidak memberikan target tapi kami hanya memesan kepada pelatih, oficial dan atlet untuk menyumbang yang terbaik agar dapat mengangkat harkat dan martabat NTT baik di tingkat nasional maupun internasional," pintanya.
Menurut Lambertus, taekwondo NTT merupakan salah satu cabor berprestasi di tingkat PON sehingga pada ivent-ivent berikutnya dapat mempertahankan prestasi tersebut bahkan lebih ditingkatkan lagi.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait