Sosok Kombes Rishian Krisna Kapolresta Kupang yang Tegas dan Sederhana Serta Dekat dengan Masyarakat
Ia menambahkan, menjadi polisi berarti menjadi penolong, dengan demikian menjadi penolong berarti harus ikhlas melayani masyarakat.
Menurutnya PENOLONG ini ialah sebuah Akronim, yakni P ialah Proaktif dimana Polisi harus aktif mencegah dan meminimalisir gangguan keamanan, E ialah Empati dimana Polisi harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Selanjutnya NO ialah Non diskriminasi jadi siapapun yang melapor harus dilayani, siapapun yang melapor harus sama kedudukannya tidak ada diskriminasi. serta yang terakhir ialah LONG yakni Prolem Solving dimana Polisi harus bisa memberikan solusi dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan Restorative Justice.
Ketua Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT) Klasis Kota Kupang, Ernest Ludji dalam sambutannya saat Prosesi Jalan Salib Paskah ke 8 tahun 2023 bahkan tak segan memuji Kapolresta Kupang karena selain terlibat langsung dalam pengamanan juga memberikan dukungan lewat kehadirannya dalam Prosesi Paskah tersebut.
" Terima kasih Pak Kapolresta yang selalu hadir dan mendukung kami pemuda GMIT Klasis Kota Kupang dalam memberikan pengamanan dan berbaur bersama kami sebagai bentuk toleransi antar umat beragama, doa kami menyertai bapak dan anggota Polisi Polresta Kupang," ujarnya.
Sementara itu salah seorang warga Kota Kupang lainnya, Vebby Ly Natto mengatakan ia kini bisa lebih tenang saat pulang larut malam dari pekerjaannya, karena kini sampai tengah malam banyak polisi yang berpatroli di jalan raya.
" Kami sebagai kaum wanita sekarang lebih tenang saat pulang malam hari karena polisi sekarang banyak yang berpatroli, terima kasih bapak Kapolresta Kupang, atas terobosan dan inovasi untuk memberikan keamanan bagi kami warga Kota Kupang, khususnya kami kaum perempuan," jelasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait