SOE, iNewsTTU.id--Erna Manafe merupakan salah seorang pemerhati masalah sosial kemanusiaan di Kota So'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Erna merasa terpanggil untuk mendampingi serta memberi harapan bagi mereka yang menderita penyakit langka.
Wanita kelahiran Rote, 26 Januari 1986 ini sejak bulan November 2021 lalu, lewat Yayasan Berbagi Kasih Mulia ( YBKM ) yang didirikannya, ia mendedikasikan dirinya untuk membantu orang- orang yang menderita penyakit langka bahkan ganas seperti tumor dan kanker.
Erna mengisahkan, awal kisah ia terpanggil untuk mengurus orang- orang sakit ini bermula dari anak bungsunya yang sakit sejak lahir atau menderita sakit bawaan, saat itu ia mengaku sempat terpukul akan kondisi anaknya tersebut, karena baginya kesehatan adalah hal utama dan sangat penting untuk hidup manusia, dan berawal dari anaknya yang divonis tidak akan bertahan hidup karena sakit yang dideritanya itulah membuat Erna bertekad untuk merawat anaknya serta menolong orang lain yang menderita jenis sakit langka dan penyakit ganas lainnya.
" Saat pertama kali melihat anak bungsu saya yang lahir tidak sempurna, disitu saya merasa terpukul, tetapi dari anak bungsu saya inilah saya termotivasi untuk berjuang merawat anak saya serta orang- orang lain yang menderita penyakit langka atau penyakit-penyakit ganas seperti kanker atau tumor". Jelas Erna.
Iapun menuturkan ada begitu banyak suka dan duka yang ia alami saat bekerja membantu orang- orang yang berpenyakit langka, diantaranya saat hendak menjemput pasien yang informasinya ia dapatkan melalui rekanan atau media sosial, kebanyakan mereka tinggal di desa- desa yang akses atau kondisi jalannya belum memadai, terutama ke kampung-kampung di pedalaman yang lokasinya sangat jauh.
"Belum lagi ada keluarga pasien yang anak atau anggota keluarga mereka sakit parah tapi masih menolak untuk berobat, dengan alasan berobat tradisional dahulu, bahkan ada juga pasien yang hasil pemeriksaannya terdeteksi ada tumor ganas dan dianjurkan dilakukan kemoterapi, tapi banyak kali dari pasien atau pihak keluarga pasien menolak untuk dilakukan pengobatan kemoterapi."Kisahnya.
Bahkan jika pasien yang ia temui tidak memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan maka Erna tidak segan- segan merogoh kocek pribadinya untuk menolong pasien-pasien yang ia dampingi.
" Banyak suka dan duka yang saya alami selama bergelut menjadi relawan kemanusiaan, terkhusus dibidang kesehatan, kerap kali saya harus masuk keluar pedalaman TTS dengan akses jalan yang rusak, belum lagi keluarga bahkan pasien yang hendak kami bantu itu menolak untuk kami bawa dan berobat,"Kisanya.
Berbagai upaya sering dilakukan untuk memberikan jaminan serta memberikan keyakinan kepada pihak keluarga.
"Padahal saya sudah meyakinkan mereka bahwa mereka tidak perlu memgeluarkan uang sepeserpun, mereka cukup mau kami bawa untuk diperiksa dan melalukan pengobatan di Rumah Sakit baik itu di So'e ataupun di Kota Kupang, bahkan kalau mereka tidak mempunyai BPJS kami akan mengurusnya". Tambah ibu dari lima orang anak ini.
Adapun beberapa pasiennya menderita pemyakit Tumor Teratoma, Tumor Mandibula, Hidrocefalus, Spina Bifida, Kista Ovarium, Kanker Payudara, Jantung Bocor, Tumor Selaput darah dan masih bnyak lagi jenis langka dan berbahaya lainnya.
Istri dari Febrianus Christian Fallo ini mengaku akan terus berkomitmen membantu sesamanya yang membutuhkan uluran tangan, khususnya orang- orang yang mempunyai penyakit langka dan tumor ganas.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait