Bandara di TTU Akan Dihidupkan Lagi Maret 2026 Setelah 50 Tahun Mati Suri
KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi memulai langkah strategis untuk menghidupkan kembali operasional bandara di Kelurahan Sasi, Kilometer 7, Kecamatan Kota Kefamenanu.
Bandara yang terakhir kali beroperasi pada tahun 1970-an ini akan direaktivasi guna memutus isolasi transportasi dan memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasale Kebo, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan investor asal Kupang untuk melayani penerbangan komersial jenis perintis.
"Kami sudah berbicara dengan investor dan mereka setuju melakukan penerbangan komersil menggunakan landasan pendek 700 hingga 800 meter. Ini model penerbangan perintis seperti di Papua, yang bisa mendarat di mana saja selama ada lahan yang memadai," ujar Bupati Falen Kebo di sela-sela peninjauan lokasi, Selasa (30/12/2025).
Solusi Transportasi dan Konektivitas
Selama ini, masyarakat TTU sangat bergantung pada bandara di kabupaten tetangga yang jadwal penerbangannya masih sangat terbatas, yakni hanya tiga kali seminggu. Dengan hadirnya bandara sendiri, diharapkan mobilitas orang dan barang dari dan menuju Kefamenanu-Kupang bisa berlangsung setiap hari.
"Ke depan, mobilitas Kefa-Kupang akan sangat tinggi. Sebagai kabupaten perbatasan, ini adalah solusi jarak tempuh agar orang bisa tiba di Kefa dalam waktu singkat," lanjutnya.
Mendukung Proyek Strategis Nasional dan Investasi
Reaktivasi bandara ini juga dipersiapkan untuk mendukung sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di TTU, salah satunya adalah sektor industri garam. Selain itu, sektor sumber daya alam seperti pertambangan mangan dan tambang emas yang tengah dalam proses perizinan diprediksi akan menjadikan TTU sebagai sentra ekonomi baru.

"Kita harus tangkap peluang ini. Dengan adanya bandara, akses bagi para pelaku usaha dan investor akan lebih mudah, sehingga perputaran ekonomi di TTU akan maju pesat," tegas Bupati Falen.
Target Operasi Maret 2026
Terkait infrastruktur, Pemkab TTU akan memulai tahap awal pembangunan dengan melakukan pembersihan lahan dan pemagaran keliling. Fasilitas penunjang seperti ruang transit dan ruang loket juga akan dibangun secara fungsional.
"Fasilitas tidak harus mewah, yang penting standar keamanannya terpenuhi. Jenis pesawat yang akan masuk adalah Fokker atau Twin Otter," jelasnya.
Pemerintah menargetkan pendaratan perdana dan operasional bandara dapat dimulai pada Maret 2026 mendatang. Reaktivasi ini diharapkan menjadi kado bagi masyarakat TTU yang telah lama merindukan akses udara mandiri sejak puluhan tahun silam
Editor : Sefnat Besie